Jembrana (Metrobali.com)-
KPU Kabupaten Jembrana resmi memiliki gedung baru. Gedung berlantai dua di jalan Udayana, Kota Negara, Selasa (7/3/2023) sekitar pukul 15.40 diresmikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh
Peresmian gedung KPU Jembrana dihadiri Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, Jajaran Forkopimda Jembrana, Komisioner KPU se-Bali dan ketua dan anggota PPK di lima kecamatan di Jembrana.
“Gedung KPU ini saya ibaratkan sebagai proses kelahiran saya (sebagai Bupati Jembrana)” ujar Bupati Jembrana I Nengah Tamba ditemui di kantor KPU Jembrana.
Disamping itu pembangunan gedung KPU sambungnya disebabkan kondisi fakta gedung KPU tidak layak dijadikan sebagai kantor demokrasi. “Karena kebanjiran saya pernah datang kesini (KPU Jembrana) dengan memakai sandal jepit” jelasnya.
Pembangunan gedung KPU menurutnya menggunakan angaran APBD induk tahun 2022. “Saya mengintervensi langsung dari anggaran induk 2022 bahwa ini (gedung KPU) harus kita benahi dan harus representatif. Astungkara hari ini sudah kita resmikan” ungkapnya.
Dengan adanya gedung baru ini Bupati Tamba berharap kedepan rumah (gedung KPU) ini mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang luar biasa untuk membangun Jembrana.
Sementara Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari berharap adanya gedung baru ini bisa menjadi penyemangat  rekan-rekan KPU Jembrana untuk memberikan layanan dalam kepemiluan. Karena dalam undang-undang pemilu, KPU dalam konstruksinya ada dua.
Yang pertama kata dia, melayani pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya. Dan kemudian yang kedua melayani peserta pemilu. “Maka disetiap pertemuan saya selalu berpesan agar latihan senyum. Karena KPU sebagai lembaga layanan” terangnya.
Kewenangan KPU dalam konteks kepemiluan disebutnya sangat besar. Karena itu undang-undang memberikan batasan-batasan dan mekanisme kontrol, dimana posisi KPU menjadi yang “ter” terlapor, termohon, teradu dan tergugat. “Makanya kalau ada teman-teman KPU mengeluh, kerja kita kok sering digugat-gugat, saya balik, siapa suruh jadi anggota KPU. Karena untuk menjadi anggota KPU kan mendaftar. Jadi kalau sudah mendaftar, sudah menghitung resiko. Makanya teman-teman KPU tidak boleh mengeluh gara-gara diadukan atau dilaporkan” tandasnya.
Terhadap bangunan KPU Jembrana, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari berharap segera ada serah terima aset. Karena tanah dan pembangunan gedung dibiayai oleh Pemda Jembrana. “Ini soal tertib administrasi atau tata kelola aset barang milik negara, kami mohon segera diserahkan kepada KPU” harapnya.
Dikesempatan itu Hasyim Asy’ari juga berharap agar dibuatkan gedung atau bangunan yang fungsinya untuk gudang. “Harapan kami seperti itu. Jadi kalau beramal harus tuntas” imbuhnya.
Ia juga berharap agar Bupati, Kapolres, Kajari dan Ketua Pengadilan Jembrana selalu mengingatkan dan memberikan arahan kepada teman-teman KPU Jembrana sehingga dalam menjalankan tugas bisa bekerja sesuai aturan yang berlaku.
Karena kata dia, pemilu dimungkinkan sebagai arena konflik untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan. “Disitu nanti akan ada konflik, ada gesekan dan juga ada tata kelola keuangan yang besar. Jadi sukses pemilu itu tidak sekedar sukses elektoral tetapi juga sukses tata kelola administrasi keuangan” pungkasnya.
Pewarta : Komang Tole