Foto: Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Dr. Gung Tini Gorda bersama pengurus, anggota dan UMKM binaan berfoto bersama dengan Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika serangkaian kegiatan reses Anggota DPD RI pada Jumat 16 Februari 2024 di Kantor KPRK Jalan Tukad Batanghari Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu menerima kunjungan Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika serangkaian kegiatan reses Anggota DPD RI pada Jumat 16 Februari 2024 di Kantor KPRK Jalan Tukad Batanghari Denpasar. Reses ini mengangkat tema “Eksistensi Koperasi Perempuan di Tengah Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat”.

Turut hadir Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Dr. Gung Tini Gorda, Manajer Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Gung Rai Tirtawati serta para pengurus dan anggota. Acara juga dihadiri Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari dan Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Doktor Nyoman Juli Nuryani.

Acara diisi juga dengan pameran UMKM binaan dari KPRK dari berbagai daerah di Bali. Selain meninjau UMKM binaan KPRK, Mangku Pastika juga didaulat menjadi Anggota Kehormatan KPRK. Mangku Pastika juga mencoba langsung produk-produk dari UMKM binaan seperti bakso dan kopi serta mengapresiasi produk-produk dari UMKM binaan ini dengan menyebutnya sebagai bakso dan kopi terbaik di dunia.

Dalam kegiatan reses di KPRK ini, Mangku Pastika mengatakan bahwa prinsip koperasi, terutama yang dijalankan oleh KPRK bukan hanya sekedar slogan dan filosofi, tapi merupakan karya nyata yang sudah mampu menggerakkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat dan keluarga, selain juga didasari oleh hati yang tulus. Artinya KPRK bukanlah koperasi profit oriented atau berlandaskan pada keuntungan satu dua orang saja, tetapi bisa mencerdaskan, mensejahterakan, serta bisa memberikan harkat dan martabat bagi kaum perempuan.

“Saya apresiasi keberadaan KPRK dengna konsepnya yang merupakan suatu value yang luar biasa. Karena dengan demikian koperasi ini memberikan kontribusi yang luar biasa, keberpihakan kepada kaum perempuan. Intinya adalah bagaimana mencerdaskan kaum perempuan sehingga mereka tidak lagi menjadi obyek eksploitasi yang selama ini terjadi,” kata mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Mangku Pastika juga mengapresiasi atas apa yang sudah dipraktikkan oleh KPRK sehingga membuat kaum perempuan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai cobaan, seperti saat Covid -19 dimana mereka justru bisa lebih berkreasi.

Mantan Kapolda Bali itu kemudian memuji KPRK di bawah kepemimpinan Gung Tini Gorda sehingga bisa melahirkan pemikiran-pemikiran yang cerdas dan membooming. Sekali lagi Mangku Pastika menekankan pentingnya kreatifitas dan inovasi sebagai modal besar yang melebihi modal uang dalam membangun koperasi.

Sementara itu Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Doktor Gung Tini Gorda mengatakan, pihaknya berharap agar apa yang sudah dilakukan selama ini, dengan dikuatkan juga dari visi bagaimana perempuan itu harus cerdas untuk bisa mensejahterakan dirinya dan keluarga maka kedepan akan mampu mensoundingkan dengan kementrian terkait.

“Kami di KPRK tidak memikirkan terkait hanya modalnya saja, tetapi ketika pasar diperluas maka dibutuhkan regulator atau orang yang mampu memberikan suatu penguatan di regulasi,” ujarnya.

Gung Tini Gorda kemudian menyoroti kelemahan yang dialami saat ini yaitu belum bisa maksimalnya pasar diluar dari Bali. Inilah yang menjadi tugas dari Mangku Pastika yang masih bertugas saat ini sebagai anggota DPD RI dapil Bali. Terlebih lagi, Mangku Pastika telah membangun link dan akses yang bagus sehingga menjadi suatu trigger bagi KPRK untuk lebih semangat membawa KPRK lebih baik lagi kedepan.

Jadi tepat di ulang tahunnya yang ke-9, yang juga bertepatan dengan tahun naga kayu atau tahun keberuntungan, KPRK beruntung dikunjungi oleh Mangku Pastika, mengingat juga pejabat lain belum pernah berkunjung ke gedung koperasi KPRK.

Di sisi lain, Gung Tini Gorda mengatakan, anggota koperasi KPRK telah memiliki berbagai produk. Jadi ketika nanti ada pihak yang ingin meminta KPRK menjadi EO, KPRK sudah siap melakukan hal tersebut. Ini sudah dibuktikan ketika KPRK sukses menjadi EO untuk pernikahan putra dari Gung Tini Gorda. Artinya dengan membeli produk di KPRK maka para anggota juga akan mendapatkan keuntungan dari Sisa Hasil Usaha atau SHU.

Gung Tini Gorda menjelaskan alasan mengapa pengurus dan pengawas KPRK semuanya adalah perempuan, karena dari situlah kaum perempuan ini belajar memimpin. Namun di dalam anggota KPRK sendiri bisa laki-laki dan perempuan. Ditegaskannya bahwa ini merupakan konsep besar dari sebuah koperasi untuk menuju keluarga yang sejahtera.

Sementara itu Manajer Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Gung Rai Tirtawati dalam paparannya menjelaskan, KPRK memiliki visi meningkatkan kecerdasan perempuan dalam berkoperasi ramah keluarga. Sedangkan motonya adalah kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas. KPRK memiliki 4 bidang usaha yakni bidang usaha simpan pinjam, bidang usaha Diklat dan jasa, kemudian bidang usaha dagang.

Dari semua bidang usaha tersebut sudah bekerja sesuai dengan programnya masing-masing. Sementara untuk diklat yang sudah dilaksanakan oleh KPRK sendiri adalah memberikan pendidikan tentang perkoperasian, kemudian memberikan Diklat dalam bidang pemasaran dan Diklat tentang personality. Sementara maksud dari konsep Pang Pade Payu adalah sama-sama menguntungkan.

“Sementara terkait dengan UMKM, KPRK merekrut anggota-anggota yang memiliki UMKM dan berusaha menyelenggarakan event untuk mendatangkan buyer sehingga bisa memberikan pasar kepada anggota,” jelasnya.

Gung Rai Tirtawati mengungkapkan, di masa pandemi KPRK tetap berkegiatan. Selain melaksanakan event, KPRK juga melaksanakan kerja sosial dengan memberikan sembako kepada orang-orang yang membutuhkan.

KPRK juga setiap tahun rutin menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), dimana hasil usaha yang didapatkan dibagikan kepada anggota. Ditambahkannya, anggota KPRK memiliki hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi.

Hak dari anggota koperasi adalah mereka memiliki hak untuk mengajukan usul dan saran demi perbaikan koperasi kedepan. Selain itu anggota juga memiliki hak untuk mendapatkan hasil usaha dalam bentuk SHU yang dibagikan setiap tahun. Sementara kewajiban anggota koperasi adalah melaksanakan pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib.

Sementara itu Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik dengan adanya kolaborasi antara Pusat Studi Undiknas PSU dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK). Karena dari hasil-hasil kajian yang dilakukan oleh PSU memerlukan implementasi, misalnya seperti kewirausahaan, pembinaan dan pendampingan UMKM.

Dalam hal ini PSU berkolaborasi dengan anggota KPRK yang lainnya, seperti ibu-ibu yang terjun di bidang entrepreneur sehingga hasil kajian tersebut tidak sebatas hasil kajian, tetapi diimplementasikan di masyarakat.

“Contohnya seperti ketika PSU melakukan pembinaan di Lapas Perempuan Kerobokan yang melibatkan para pengusaha binaan KPRK untuk menularkan keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan kepada para warga binaan sehingga menjadi bekal mereka ketika telah bebas dari lapas. Disinilah peran sinergi antara PSU dengan KPRK yang menjembatani warga binaan tersebut untuk mendapatkan pasar, tidak hanya pasar domestik, tetapi juga pasar internasional,” beber Nina Eka Lestari.

Dia menambahkan, jika hal tersebut bisa dilakukan secara kontinyu dan diikuti oleh koperasi-koperasi yang lainnya dengan berkolaborasi dengan akademisi maka akan memberikan sesuatu yang berharga dan berguna bagi kesejahteraan masyarakat Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Kedepan diharapkan adanya sinergi pentahelix antara pemerintah, akademisi, masyarakat, bisnis dan juga media.

Sementara itu salah satu anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu Ketut Dian Sugiantari dari Stand Nenek Moyang 69 dengan produk herbalnya mengapresiasi kegiatan reses Anggota DPD RI Made Mangku Pastika di KPRK. Kunjungan ini diharapkan kedepan bisa lebih menguatkan UMKM-UMKM dengan melibatkan banyak orang.

Selaku pengusaha herbal rempah-rempah Nenek Moyang 69 yang mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam di Bali, Dian Sugiantari mengaku sangat ingin diapresiasi oleh para pejabat, terutama di bidang pengembangan rempah-rempah, seperti memperkenalkan produk-produk asli Bali sehingga produk-produk tersebut bisa dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan mancanegara.

“Kami berharap kepada Mangku Pastika agar terus mensupport UMKM-UMKM herbal rempah-rempah di Bali,” harapnya. (wid)