Mangupura (Metrobali.com)-

HIV/Aids telah menjadi penyakit yang mematikan bagi masyarakat. Begitu ganasnya virus ini, sekali terkena dan positif, akan tidak bisa disembuhkan sehingga menunggu kematian. Upaya menekan penyebaran HIV/Aids yang dilakukan oleh pemerintah bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) takkan optimal bila tidak didukung oleh masyarakat. Untuk itu dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk bisa mengoptimalkan upaya menekan penyebaran penyakit HIV/Aids di masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta selaku Ketua Harian KPA Kabupaten Badung saat memberikan sosialisasi kepada putra putri/kalangan remaja dan tokoh masyarakat di Desa Ayunan, Kec. Abiansemal, ”Jumat (3/8) lalu. Sosialisasi dihadiri pula Anggota DPRD Badung I Putu Parwata, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr. I Gede Putra Suteja, Camat Abiansemal I Gst Ngr. Jaya Saputra, Kepala Desa Mengwi I Nyoman Yudayasa, KDPA (Kader Desa Peduli Aids) se-Kec. Mengwi, Kepala Desa Ayunan I Putu Gede Yudana, serta para kalangan remaja dan tokoh masyarakat setempat.

Ketut Sudikerta menjelaskan, bahwa penyakit HIV/Aids merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan. Karena secara kasat mata penyakit ini tak dapat dilihat bagi orang yang terkontaminasi, namun masa inkubasi bagi orang yang tertular HIV/Aids dari 5 hingga 10 tahun. Penularan penyakit ini dapat melalui, seks bebas, transfusi darah, jarum suntik narkoba serta melalui ibu hamil yang mengidap HIV/Aids kepada anaknya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin KPAD Badung yang dirancang untuk membuat sebuah wahana proteksi sekaligus wahana sosialisasi yang didalamnya terkandung sebuah maksud untuk melindungi dan menjadikan para pemuda menjadi agen pembaharu dan proteksi dalam upaya memberi perlindungan kepada dirinya sendiri dan perlindungan kepada generasi muda lainnya dalam mencegah bahaya narkoba dan HIV/Aids,” tegasnya.

Ketut Sudikerta juga mengajak seluruh generasi muda dan masyarakat di Kab. Badung untuk bersama-sama menyikapi dan melakukan langkah-langkah upaya antisifasi terhadap perkembangan penularan dan bahaya HIV/Aids ini. Putra-putri/remaja yang hadir ini adalah mereka yang akan kita wadahi dan kita tantang untuk menjadi pemuda yang maju, kreatif, mandiri dan memberikan proteksi dalam upaya untuk pencegahan dan penangkalan perkembangan Narkoba dan HIV/Aids.

Untuk menghindari bahaya HIV/Aids, para remaja sebagai ujung tombak pembangunan diminta untuk tetap menjaga kondisi kesehatan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif. “Masa remaja adalah masa yang rentan terkena pengaruh, untuk itu saya harapkan jaga kesehatan dan selalu melakukan hal-hal yang berdampak positif baik lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal adik-adik”.

Bagi masyarakat Badung yang ingin memeriksakan diri dapat dilakukan di beberapa klinik yang tersedia seperti, klinik IMS Puskesmas Kuta I dan Kuta Selatan, Klinik PTRM (Pelayanan Terapi Rumatan Methadone) di Puskesmas Kuta I, Klinik VCT Puskesmas Abiansemal I, Kuta I dan Kuta Selatan, Layanan Konseling HIV/AIDS di Puskesmas Mengwi I dan Kuta Utara serta layanan VCT, CST, PMTCT di RSUD Badung,” harapnya. Guna memotivasi warga masyarakat maka pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta selaku Ketua Harian KPA Kabupaten Badung menyerahkan bantuan secara pribadi sebesar Rp. 7 jt yang diterima langsung Kepala Desa Ayunan I Putu Gede Yudana. GAB-MB