Denpasar (Metrobali.com)-

Bonsai bukan lagi sekedar koleksi, seiring dengan perkembangannya Bonsai kini sudah menjadi komoditas unggulan yang makin populer. Di Bali khususnya Denpasar perkumpulan Bonsai tercatat sudah ribuan jumlahnya. Untuk lebih mempopulerkan Bonsai, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Korcab Bali menggelar Kontes Bonsai sekaligus sebagai upaya untuk memecahkan rekor Muri. Demikian disampaikan Sekretaris PPBI Md. Kari usai menyerahkan Bonsai  kepada Wawali IGN Jaya Negara dan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur IB Sidartha sebagai tanda dimulainya kontes, Minggu (13/11) di kawasan Matahari Terbit Sanur Denpasar.

Wawali lebih jauh mengatakan dalam setiap pameran, Bonsai selalu menjadi primadona mengingat bentuknya yang sangat unik dan menarik. Menurut Jaya Negara pada dasarnya setiap pohon memiliki karakternya sendiri-sendiri dan akan terus terbawa ketika menjadi Bonsai. Peran kolektor sangat menentukan perkembangan seni Bonsai dimasa yang akan datang untuk itu perlu ada event serupa yang lebih banyak lagi untuk memperkenalkan Bonsai ke masyarakat luas. Seperti “Kontes Bonsai” yang diikuti oleh seluruh penghobi Bonsai baik yang ada di Bali maupun luar Bali. Apalagi ada upaya untuk memecahkan rekor muri yang sebelumnya belum pernah mencapai jumlah sesuai dengan yang ditentukan. Dengan kontes kali ini mudah-mudahan rekor muri bisa dipecahkan, ujar Jaya Negara. Diharapkan pula dengan digelarnya Kontes Bonsai ini masyarakat akan semakin tertarik untuk menggeluti hobi yang satu ini bahkan melalui ide yang kreatif dengan tangan-tangan yang terampil hobi ini bisa mendatangkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, tambahnya.

Sementara IB Sidartha yang juga salah seorang kolektor mengatakan, Bonsai yang bagus manakala bisa bicara sendiri mengenai jati dirinya. Sebab masing-masing Bonsai memiliki ciri masing-masing maka dari itu seorang seniman Bonsai tidak bisa serta merta memaksakan kehendaknya sesuka hati. Seniman mesti memahami bagaimana karakter pohon dan menghadirkannya dalam karya Bonsai yang indah. Sedangkan Made Kari Sekretaris PPBI Korcab Bali saat diwawancarai mengatakan,  upaya pemecahan rekor ini salah satunya adalah bertujuan untuk lebih mempopulerkan Bonsai disamping berupaya menepis anggapan sementara orang bahwa Bonsai haya bisa dimiliki atau digeluti oleh orang-orang yang berduit saja, ujarnya. Menurutnya Bonsai yang dikonteskan kali ini ada beberapa jenis seperti bringin, bunut, bekul, mustam, amplas dan lain-lain dengan usia tertua mencapai 25 tahun. Ditanya tentang harga menurutnya tegantung usia dan jenisnya kalau baru ada yang seharga 25 ribu tapi kalau sudah berusia dan sering memenangkan kontes bisa mencapai ratusan juta, rupiah terangnya. Sedangkan untuk pemecahan muri sementara ini pihaknya sudah mencatat kurang lebih 850 pohon yang terdaftar dan pada pencatatan nanti yaitu 22 Oktober 2011 mudah-mudahan jumlahnya bisa bertambah menjadi paling tidak 1000 pohon Bonsai. (Sdn.Hms.Dps.).