Denpasar (Metrobali.com)-

Pertumbuhan kredit investasi di Bali cukup menggairahkan. Buktinya, penyaluran kredit perbankan tembus diangka Rp17,13 Triliun atau setara 60,35 persen.

Pimpinan BI Denpasar Dwi Pranoto menjelaskan, bergairahnya ekonomi Bali lantaran konsumsi domestik yang tinggi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bali juga didorong oleh tingginya investasi di bidang infrastruktur.

“Tingginya kredit investasi ini terutama terkait target penyelesaian pembangunan infrastruktur menjelang KTT APEC Oktober mendatang,” jelas Pranoto saat memberi keterangan resmi, Selasa 23 Juli 2013.

Mega proyek seperti jalan tol, underpass dan perluasan Bandara Ngurai Rai, mendorong tumbuhnya investasi kredit di bidang infrastruktur.

Pertumbuhan kredit pada triwulan kedua ini tumbuh melampaui kredit modal kerja sebesar 19,66 persen dan kredit konsumsi 27,68 persen. Kata Pranoto, penyaluran kredit terbesar terjadi di subsektor penyediaan akomodasi, makan dan minum sebesar 41,37 persen. Juga dipicu oleh perdagangan besar dan eceran yang mencapai 24,21 persen.

Pertumbuhan kredit investasi itu mendorong pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi positif atas kegiatan bisnis maupun minat investasi masyarakat. Pada sisi lain, hal itu berimbas pada berkurangnya dana pihak ketiga (DPK).

“Hal itu tercermin dari melambatnya  perlambatan pertumbuhan DPK yang pada triwulan kedua ini sebesar 16,67 persen,” kata Pranoto.

Capaian itu, sambung Pranoto, sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 19,37 persen.

Meski ekspansi kredit investasi besar-besaran terjadi di Bali, namun perbankan dinilai masih tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) sebagaimana tercermin rasio Non Performing Loan (NPL) total kredit bank umum di bawah kisaran 0,54 persen.

Rasio tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 0,61 persen. Sementara Bank Perkreditan Rakyat (BPR), meski bertengger di posisi aman sebesar 2,8 persen, namun hal itu mengalami penurunan dibanding triwulan sama pada tahun lalu yang bertengger di level  2,9 persen. BOB-MB