Buleleng, (Metrobali.com)

Memantapkan program jangka panjang, KONI Kabupaten Buleleng melalui Bidang Sport Science menyusun Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD). Program olahraga ini diharapkan dapat menerjemahkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang disusun Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Dimana penyusunan DBOD dimulai dengan pengisian form, di auditorium Pascasarjana Undiksha Singaraja, pada Sabtu, (8/4/2023) pagi.

Koordinator Bidang Sport Science KONI Buleleng Dr I Ketut Iwan Swadesi, SPd, M.Or mengatakan dalam DBOD akan disusun program mulai dari perekrutan atlet, program pemanduan bakat (talent scouting), serta pembinaan oleh pelatih berlisensi.

“Kami berharap dengan DBOD merupakan program yang jelas di daerah kita. Artinya para atlet, pembina, sarana, kompetensi, medali dari cabor apa saja, menjadi jelas semuanya.” tegasnya

“Dimana programnya diharapkan membreakdown program olahraga nasional yang bisa dilihat oleh Kemenpora dan bisa dapat subsidi, baik financial atau program pelatihan.” jelas Iwan Swadesi yang kesehaariannya dosen Undiksha Singaraja ini.

Sementara itu Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja mengungkapkan DBOD disiapkan KONI Buleleng, untuk proyeksi jangka panjang untuk peningkatan prestasi atlet Buleleng. Salah satunya mendekatkan jarak perolehan medali dengan kabupaten/kota pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali.

“Dalam hal ini, kami memiliki keinginan dan ambisi besar untuk mendekatkan jarak perolehan medali dengan Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar pada Porprov Bali di Tahun 2025 mendatang,” ucap Wiratmaja menegaskan.

Di tempat yang sama hasil pelatihan pelatih yang diikuti 99 orang pelatih seluruh cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI Buleleng, sebanyak 97 orang diantaranya dinyatakan lulus. Mereka pun berhak menerima sertifikat dari Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LANKOR). Sedangkan dua peserta dinyatakan tidak lolos karena gagal memenuhi ambang batas minimal penilaian.

“Kami berharap dengan sertifikat ini teman pelatih dapat menerapkan ilmu baik teori atau praktek yang sudah diterima. Pelatih bisa melahirkan atlet yang memperkuat Buleleng di setiap event,” pungkas Wiratmaja.

Perlu diketahui disini, bahwasanya KONI Buleleng juga membangun kesepakatan bersama dengan seluruh pelatih yang sudah mengantongi sertifikat pelatih level I nasional. Dimana dalam hal ini pelatih bersertifikat, untuk tidak membina atau tidak pindah ke daerah maupun kabupaten lainnya. Hal ini merupakan komitmen bersama KONI Buleleng bersama cabang olahraga berjuang meningkatkan prestasi olahraga di Buleleng. GS