Jakarta (Antara Bali) –
Pengamat politik dari Chartha Politika, Yunarto Wijaya, menilai pernyataan Ketua Departemen Kominfo DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang mengusulkan agar Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari jabatan ketua umum partai itu menunjukkan bahwa kondisi di internal partai tidak solid.
“Pernyataan Ruhut Sitompul itu jelas menunjukkan adanya tarik-ulur posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum sangat kuat hingga saat ini,” kata Yunarto Wijaya melalui telepon selulernya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut Yunarto, pernyataan Ruhut Sitompul bisa ditafsirkan dua hal. Pertama, adalah sikap pribadi Ruhut yang membuat jarak dengan Anas Urbaningrum setelah nama Anas beberapa kali disebut dalam ruang sidang terkait dengan kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet di Palembang.
Kedua, Ruhut sudah beralih posisi dan berada di kubu lain dalam faksi di internal Partai Demokrat. “Jika mencermati posisi Ruhut Sitompul, dia adalah tim pendukung yang selalu membela Anas Urbaningrum. Hingga dua bulan lalu sikap Ruhut masih selalu membela Anas,” katanya.
Menurut Yunarto, Ruhut adalah figur yang efektif sebagai penabuh genderang untuk mendobrak situasi. Pernyataan-pernyataan Ruhut vulgar dan jelas.
Pernyataan Ruhut pada Kamis ini, menurut dia, sebenarnya relatif sama dengan pernyataan beberapa kader lain dari Partai Demokrat. Namun pernyataan Ruhut lebih vulgar. Sebelumnya, Ruhut Sitompul menyatakan agar Anas Urbaningrum sebaikya mundur diri dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Demokrat.(*/R-M038)