Jembrana (Metrobali.com)-

Diduga telah terjadi human trafficking terhadap anak dibawah umur, Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) turun ke Jembrana. Bekerjasama dengan Lembaga Perlindingan Anak (LPA) Denpasar dan LPA Jembrana, Komnas PA melakukan investigasi kesejumlah tempat dan korban.

Dari investigasi yang dilakukan selama enam bulan itu diduga telah terjadi kasus human trafficking terhadap anak di bawah umur. Bahkan ada dugaan dilakukan secara terorganisir dan terstruktur. Pasalnya korbannya dominan masih berstatus pelajar.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait didampingi LPA Jembrana, Made Sueca Antara, Sabtu (13/7) mengatakan dari investigasi di beberapa tempat, diduga telah terjadi perlakuan tidak manusiawi terhadap remaja dibawah umur. Dimana dengan dalih untuk membantu biaya sekolah dan berobat orang tua, sejumlah anak dibawah umur menjadi korban.

Dari beberapa korban yang berhasil diinvestigasi, mengaku sempat diajak berhubungan intim oleh warga Jepang itu, bahkan diberi imbalan uang antara Rp.5 juta hingga Rp.10 juta lebih. selain itu, korban juga diminta untuk memijit dengan kondisi setengah telanjang dan difoto.

“Ada apa ini, bisa-bisa foto itu disebarluaskan untuk mencari pelanggan. Artinya indikasi kearah perdagangan anak dibawah umur sudah ada. Saya dengar langsung dari keterangan korban” Ujarnya.

Bahkan yang memperihatinkan kata AM Sirait, dalam perekutan dilakukan melalui kenalan orang lain, tantenya serta orang tuanya sendiri. Karena tersebar isu, warga asing itu suka menolong.

Selain melakukan investigasi langsung dengan korban pihaknya juga melakukan penelusuran ke sejumlah tempat yang katanya digunakan sebagai tempat penampungan. “Kami masih mengumpulkan bukti lebih banyak lagi. sehingga bisa dibawa keranah hukum. Sehingga anak-anak Jembrana bisa terselamatkan” Ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokja LPA Jembrana, Made Sueca Antara, mengatakan berdasarkan investigasi, diindikasikan telah terjadi human trafficking di Jembrana. “Kami sudah sampaikan ke LPA Denpasar dan Komnas PA Jakarta. Dan kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari korban” Ujarnya. MT-MB