Nusa Dua (Metrobali.com)-

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terpaksa menghentikan kegiatan registrasi media guna membatasi jumlah wartawan peliput KTT ASEAN yang sudah melebihi kuota 2.000 orang.

“Kami terpaksa menolak permohonan registrasi wartawan, karena sampai hari ini yang mendaftar sudah lebih dari 2.200 orang. Penambahannya sudah lebih dari 200 orang,” kata Drs Sadjan, Koordinator Media Center KTT ASEAN ke-19 di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Terkait penghentian registrasi bagi jurnalis itu, dia menyatakan untuk tidak pandang bulu, walaupun dari unsur pimpinan media manapun akan tetap ditolak melakukan registrasi susulan.

Sadjan yang adalah Direktur Informasi Publik Kemenkominfo itu menyatakan maaf atas keputusan penolakan tersebut, karena hal itu dilakukan tak terlepas dari kepentingan hal lain.

“Kami sudah ditegur karena terus melayani registrasi wartawan yang sudah melebihi jumlah yang diperkirakan sebelumnya,” ucapnya.

Ketika disampaikan bahwa semakin banyak wartawan yang meliput akan menambah kesuksesan KTT ASEAN, Sadjan yang berkantor di Hotel Melia, Nusa Dua menjelaskan bahwa cukup banyak jurnalis dari negara-negara ASEAN dan lainnya yang sudah melakukan registrasi.

Informasi dari sekitar Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), tempat penyelenggaraan KTT ASEAN menyebutkan bahwa pembatasan jumlah wartawan itu tak terlepas dari keterkaitan dengan kegiatan pengamanan.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto sebelumnya menyebutkan bahwa untuk mendukung kegiatan media massa (media center) KTT ASEAN, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp18 miliar.

Dari gedung konvensi BNDCC tampak ruangan media center itu dilengkapi berbagai peralatan pembuatan dan pengiriman berita berkapasitas sekitar 500 kursi, ruangan wawancara dan fasilitas jamuan pagi, siang dan malam dengan sistem kupon.(ant)