REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperingatkan Kompas TV agar menepati janjinya tidak keluar jalur sebagai ‘content provider’ ke televisi-televisi lokal di daerah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (11/9).

“Kita sudah memanggil Kompas TV pada Kamis (8/9) lalu. Mereka sudah berjanji tidak men-declare dirinya sebagai televisi, hanya ‘content provider’. Tetapi saat launching Kompas TV, presenter beberapa kali menyebut siaran televisi,” jelas Gatot.

Untuk itu, ia meminta kepada manajemen Kompas TV agar tidak sampai menyalahi aturan yang ada. Mengingat Kompas TV sampai saat ini belum memiliki izin penyelenggaraan penyiaran (IPP) sesuai ketentuan yang berlaku.

Kompas TV menjalin pola kerja sama dengan sepuluh televisi lokal di daerah sebagai pemasok kontent. Ke-10 televisi lokal tersebut adalah BC Channel Surabaya, MOS TV Palembang, Borobudur TV Semarang, Komedi TV Banten, KTV Pontianak, Makassar TV, Dewata TV Bali, STV Bandung, Art TV Purworejo dan Agropolitan TV Batu.

Pola kerja sama juga dijalin Kompas TV dengan Telkom Vision Jakarta, I-Sky-Net Jakarta, Citra TV/Aora TV Jakarta, Centrin Cable Bandung dan First Media Televisi Jakarta.