Buleleng, (Metrobali.com)

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Program Studi Bahasa Jepang, bersama Universitas Iwate, Asia Environmental Alliance, The Greenery Fund, Pemerintahan Desa Pedawa, Desa Adat Pedawa, dan Kayoman Pedawa, bergandengan tangan dalam sebuah kolaborasi besar untuk menanam pohon jenis ficus di Kayuan Sukajati, Bangkiang Sidem, Desa Pedawa, pada Rabu, (27/3).

Dalam kegiatan ini, sebanyak 500 bibit pohon ditanam di sekitar sumber mata air Sukajati dan tanah Desa Adat di Paung Batu. Jenis pohon yang ditanam antara lain beringin, ara, gintungan, majagau, bambu bali, bambu tali, dan kayu apuh.

Koordinator pelaksana dari perwakilan Prodi Bahasa Jepang, Wayan Sadyana menjelaskan kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi pertama pada tahun 2022, dan kali ini dilaksanakan di Dusun Bangkiang Sidem, tepatnya di sumber air Sukajati.

Menurut Sadyana, kegiatan ini tidak hanya melibatkan akademisi, tetapi juga mengajak komunitas lingkungan seperti Kayoman Pedawa, serta melibatkan Babinkamtibmas, Babinsa, Tumbuh Mandiri Channel, dan pihak masyarakat di sekitar area penanaman seperti warga Kamling Sukajati dan ibu-ibu PKK setempat.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya menjaga ketahanan sumber air, mengingat kebutuhan air yang semakin meningkat di zaman sekarang sementara sumber air semakin menipis. Sadyana menambahkan bahwa jika tidak segera bertindak untuk menjaga kelestarian sumber air, akan menjadi masalah besar di kemudian hari.

“Oleh karena itu, kolaborasi ini sangat penting dilakukan sebagai media pengetahuan lingkungan secara masif kepada generasi milenial dan masyarakat yang merupakan konsumen dari sumber mata air itu sendiri,” jelas Wayan Sadyana.

Dari pihak masyarakat yang juga diajak dalam penanaman pohon pagi tadi, sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini. I Wayan Wadra, selaku Ketua Kamling Sukajati, menambahkan bahwa gerakan menanam pohon merupakan kegiatan yang sangat mulia, selain menjaga kelangsungan sumber air juga menyelamatkan lingkungan dari dampak buruk bencana alam seperti tanah longsor dan kekeringan. Menurutnya, kegiatan yang diprakarsai oleh Undiksha dan Kayoman Pedawa ini secara tidak langsung membantu warga sekitar sumber air Sukajati untuk merawat dan menjaga kelestarian air di tempat itu.

“Jika debit air di sini dapat bertahan atau dijaga dengan baik, tentu manfaatnya bisa lebih besar mencakup area yang lebih luas,” tandasnya. GS