Denpasar (Metrobali.com) 

 

Dukungan gerakan Kebaya Goes to UNESCO semakin banyak bermunculan, kali ini Koalisi Tradisikebaya.id menyelenggarakan sebuah acara bertemakan Kebaya bertajuk Lenggang Bali Pertiwi, yang akan dihelat pada 27-28 Oktober 2022 di Yellow Garden Adventures, Bali.

Peni Cameron, Pembina Yellow Garden Community menyebut acara Lenggang Bali Pertiwimerupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan kampanye budaya yang sudah dilakukan sebelumnya oleh berbagai komunitas lainnya. Menurutnya, Bali tidak hanya dikenal dunia karena keindahan alamnya saja namun secara frekuensi Bali masih sering menggunakan pakaian adat daerah dalam kesehariannya.

“Lenggang Bali Pertiwi merupakan kegiatan yang unik dalam penyampaian aspirasi masyarakat Bali terhadap situasi yang sedang terjadi dan berkembang dengan filosofi gerakan lenggang, yang artinya penuh keindahan agar cita-cita tercapai tanpa dengan caracara frontal. Selain itu Bali memang sangat terkait dengan adat budayanya yang masih kental. Kebaya selain dipakai untuk upacara dan kegiatan adat, tetapi Kebaya juga bahkan selalu dipakai untuk pesta perkawinan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Peni mengklaim bahwa acara Lenggang Bali Pertiwi akan berbeda dari kegiatan Kebaya yang pernah ada. Karena kegiatan kali ini di klaim akan diikuti oleh seribuan perempuan Berkebaya dan memadukan Kebaya dengan aktifitas luar (outdoor), sehingga menegaskan fleksibilitas Kebaya di kondisi apapun.

“Kami akan mengadakan Lenggang Berkebun, Farm-cleaning activities dan Cooking class, Lenggang Berkendara, Vehicle parade, ATV, VW, Bicycles, Lenggang 1000 Kebaya atau Kebaya Parade, Lenggang Seni dan Budaya dan Food Bazar. Kemudian ada kompetisi antara lain; Photography Competition, Painting Competition untuk dewasa dan anak-anak dan terakhir ada Kebaya Fashion Show,” terang I Wayan Sika Arnawa, Ketua Yellow Garden Community.

Terpisah, Ketua Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo mengatakan bahwa acara Lenggang Bali Pertiwi memang direncanakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu kegiatan kali ini melibatkan berbagai komponen masyarakat luas.

“Acara ini melibatkan berbagai komponen masyarakat luas mulai dari pelaku industri pariwisata, komunitas, siswa sekolah, asosiasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, profesional, musisi dan para seniman serta warga setempat. Kolaborasi ini di inisiasi oleh Koalisi Tradisikebaya.id antara lain Yellow Garden Community, PANDI, ASKOMIK, Kamar Musik Nusantara (KMN), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta (Disparekraf DKI), Enjoy Jakarta, Jakarta Creative dan Bens Radio 106.2 FM Jakarta,” terang Gatut.

Dia menambahkan bahwa konsep kegiatan Lenggang Bali Pertiwi juga dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda, sehingga diharapkan bisa memberikan motivasi kepada para generasi muda untuk melestarikan tetapi juga berkarya dalam bidang apapun, akademis, seni budaya, berkebun bahkan adventure yang menaikkan tingkat adrenalin dan keberanian serta sportivitas. Sehingga dalam kegiatan tersebut dikemas menggunakan busana Kebaya sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.

Tentang Yellow Garden Community

Yellow Garden Community berawal dari Yellow Garden Adventures & Experiences, satu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dengan kegiatan arung jeram dan ATV. Saat ini Yellow Garden Adventures & Experiences juga membangun komunitas sosial Yellow Garden Community yang bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan, pengelolaan sampah plastik, pembuatan kompos organik dan seni budaya. Dalam kegiatan seni membantu sekolah SD dan SMP di lingkungan Desa Bongkasa Pertiwi. Didalam bidang pertanian, membantu petani Bertani sehat dan pintar. Yellow Garden Community diketuai oleh pemuda lokal dari Br. Tegalkuning, Desa Bongkasa Pertiwi yang bersemangat memajukan desanya. (hd)