bali tolak reklamasi

Denpasar, (Metrobali.com) –

Panji-panji perlawanan terus berkibar di masing-masing Desa Adat yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sekaa Teruna Yowana Dharma Bhakti,  Banjar Rangkan Sari, Suwung Kauh, Denpasar, mengibarkan bendera berukuran 3X5 meter dengan logo ForBALI di depan Bale Banjarnya.

Kadek Bobby Susila selaku salah satu penggerak di Desa Suwung Kauh mengatakan pengibaran bendera ini sebagai salah satu wujud untuk menolak reklamasi Teluk Benoa. “Jadi tidak hanya baliho, bendera berukuran besar ini juga sebagai simbol perlawanan untuk menolak proyek pengurugan Teluk Benoa yang kami yakini akan merusak alam dan lingkungan,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan salah satu penggerak di Desa Kelan, I Wayan Sudiantara. Dalam keterangan, sudah ada beberpa bendera ukuran 3X5 meter yang dikibarkan di timur Pura Desa Kelan, Di perempatan Kelan, Di Pantai K_Land, di perempatan Kelan – Kedonganan, Di jalan Dukuh Sari, di Mabes Q-Youl, di Kerambah Teluk Benoa baratnya Tol Benoa. “Sekarang kami lagi buat bendera lebih besar lagi, dengan ukuran 4X6 meter,” ujarnya.

Tidak hanya di Suwung Kauh dan Kelan, panji-panji perlawanan ini juga dikibarkan di Di Alangkajeng, Desa Pekraman Denpasar, Jalan Legian – Kuta, Lantai Purnama, Sukawati, Gianyar dan beberapa titik lainnya dengan ukuran yang lebih kecil namun banyak.

Sementara itu, Wayan ‘Gendo’ Suardana Koordinator ForBALI mengatakan gerakan pengibaran bendera tolak reklamasi di masing-masing Desa ini merupakan inisiatif dari Desa sendiri dan konsistensi perjuangan rakyar untuk puputan Teluk Benoa. “Ini merupakan semangat puputan untuk memperjuangkan alam dan lingkungan dan saya yakini gerakan rakyat ini tak akan berhenti sebelum perpres no 51 th 2014 dicabut dan rencana reklamasi dihentikan,” tutupnya.

Sampai saat ini sudah ada 28 Desa adat yang secara resmi menyatakan untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, bahkan pada Minggu (17/4) nanti, ada 3 Desa Adat di Karangasem yang akan mendeklarasikan sikapnya menolak reklamasi Teluk Benoa seluas 700 Hektar oleh PT. TWBI. FRB-MB