Denpasar (Metrobali.com)-

Trah Kerajaan Majapahit Bali menggalang persatuan. Trah Majapahit Bali sendiri pecah ke dalam beberapa trah seperti trah Pasek, Aria, Bujangga dan Pande. Ketua Dewan Pembina Satria Muda Majapahit, Budi Hartawan menegaskan, organisasi ini diharapkan terus berkembang demi menjaga kelestarian leluhur Majapahit yang tersebar di Bali.

“Kami ingin kembali mempersatukan trah yang terpecah ini. Tentu saja hal ini dilakukan agar Bali ajeg sesuai dengan Kitab Suci Weda. Jika trah Majapahit ini tak bersatu, Bali akan terus terpecah,” ujar Budi Hartawan, Senin 21 Mei 2012.

Satria Muda Majapahit, sambung Budi, memiliki visi kembali bangkitnya catur lawa yang pada zaman Raja Bali pertama, Sri Krishna Kepakisan begitu kuat. “Dulu kami kuat karena catur lawa ini bersatu. Catur lawa ini antara lain trah Pasek, Aria, Bujangga dan Pande,” ungkap Budi.

Jika trah ini bersatu, kata dia, maka Bali akan aman dan terkendali. “Jika terus tak bersatu, maka kehancuran bagi Bali,” ulas Budi. “Sasaran kami (Satria Muda Majapahit) adalah menyatukan hal ini.”

Trah Majapahit sendiri, Budi melanjutkan, memiliki tiga hal yang harus diperhatikan oleh pemimpin Bali. Hal itu adalah bur (mau merakyat), buah (mengenerti kepemimpinan dan pemerintahan) dan suah (taat kepada ajaran yang diturunkan dari Kitab Suci Weda). “Hal ini harus diperbaiki, baru Bali akan damai,” imbuh Budi. BOB-MB