Ketum PPP: konsolidasi kekuatan dukung Agus-Sylviana

Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuzy /Ant
Jakarta (Metrobali.com)-
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan pihaknya mengkonsolidasikan kekuatan tingkat struktural partai untuk mendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

“Anggota DPRD DKI dan DPR yang 39 kita akan kerahkan ke dalam 44 kecamatan di DKI untuk menjadi komandan-komandan pemenangan dan kita akan menggunakan jalur struktural partai baik itu musyawarah di tingkat kecamatan, tingkat ranting kelurahan dan anak ranting RW,” kata Romahurmuziy, di Jakarta, Senin (3/10).

Dia mengatakan pihaknya menyiapkan 268 posko pemenangan Agus-Sylviana untuk memastikan pasangan itu mendapatkan suara dukungan maksimal minimal di putaran pertama Pilkada DKI 2017.

Kemudian, Romahurmuziy mengatakan pihaknya juga menyiapkan jalur kultural partai seperti lingkungan pondok pesantren, ulama dan kyai.

“Kita yakin pilihan ini pilihan rasional untuk Jakarta, untuk rakyat,” ujarnya.

Romahurmuziy mengatakan pihaknya tidak yakin kalau Pilkada DKI 2017 hanya satu putaran.

“Kami tidak yakin adanya akan satu putaran karena kami melihat kompetisinya semakin ketat, petahana survei semakin terus mengalami penurunan dan kami mendapatkan respon positif dari calon yang kami usung, dan kami yakin pada saatnya nanti elektabilitas minimal nomor dua, dan Insya Allah akan semakin terkonsolidasi pada putaran kedua,” ujarnya.

Selain diusung PPP, Agus dan Sylvi juga didukung oleh tiga partai lainnya yakni Partai Demokrat, Amanat Nasional dan Kebangkitan Bangsa.

Agus dan Sylvi bersaing dengan dua pasang bakal calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017.

Pasangan bakal calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno didukung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya dan Keadilan Sejahtera.

Kemudian, pasangan bakal calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golongan Karya, Nasional Demokrat, dan Hati Nurani Rakyat. Ant