Denpasar, (Metrobali.com)

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster bersama dengan Pokli Pembangunan. bidang Pangan, Sandang dan Papan Prof. Ir. Made Supartha Utama, M.S., Ph.D menjadi narasumber dalam acara Bahagia dan Sejahtera (BAHTERA) yang disiarkan secara langsung dari Studio TVRI Bali, Rabu (10/5) sore

Dalam acara yang mengangkat tema “ 44 Tonggak Peradaban Bali Era Baru dengan Sub Tema Pertanian Kerthi Bali”, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwasannya peran PKK sangat strategis dalam upaya mensosialisasikan serta mengimplementasikan 44 tonggak peradaban Bali era baru di tengah masyarakat , terlebih ke 44 tonggak peradaban Bali era baru tercakup dalam 10 program pokok PKK. Dengan demikian , PKK memegang peran penting dalam melakukan sosialisasi agar masyarakat menjadi paham dan berpartisipasi aktif di dalamnya .

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan, salah satu tonggak peradaban Bali Era Baru adalah pertanian Kerthi Bali, dimana peran PKK dalam hal ini dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga . Salah satunya dengan menciptakan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan sayur mayur , bumbu dapur maupun obat obat an dari halaman rumah yang di tata sedemikian rupa . Tidak hanya itu , tanaman tersebut juga di pupuk dengan menggunakan pupuk organik yang diolah dari limbah dapur sehingga dengan perawatan tanaman tanpa bahan kimia dengan menggunakan pupuk organik maka tumbuhan yang ditanam akan tumbuh subur dan ketika kita konsumsi tentu saja sayur mayur maupun bumbu dapur yang kita konsumsi akan sehat bagi tubuh kita karena tidak mengandung bahan kimia.

Sementara itu Prof. Supartha menyampaikan bahwasannya TP PKK memiliki peran besar dalam pergerakannya di tengah masyarakat untuk mensosialisasikan bagaimana konsep pertanian Bali kedepannya sehingga tercipta visi dan pandangan yang sama lalu bergerak bersama untuk mewujudkannya. Sosialisasi juga perlu dilakukan di lingkungan pendidikan mulai dari pendidikan dasar dengan memasukkannya dalam kurikulum .

Sumber : Humas Pemprov Bali