Denpasar (Metrobali.com) 

 

Drs. Wayan Reta, SH, MM. dari Yayasan Pratama Widya Mandala didapuk untuk memimpin menjadi Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Badung yang diharapkan dapat memperkuat visi dan misi BMPS untuk memperkuat peran strategis perguruan swasta serta melaksanakan amanat dan tanggung jawab organisasi.

“Saat ini, jumlah perguruan swasta sudah lebih dari cukup untuk menampung animo belajar, oleh karenanya mengapa hal itu tidak di-empowering dengan pendirian sekolah negeri. Dan mestinya penuhilah satuan pendidikan didalam isi kelas, kalau memang kapasitas jumlahnya 32 maka 32 lah jangan sampai 40, kalau sampai 40 maka otomatis akan mengganggu layanan pembelajaran yang efektif,” kata Wayan Reta saat pelantikannya menjadi Ketua BMPS Kabupaten Badung yang dihadiri Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dan Ketua BMPS Bali, Gede Ngurah Ambara, Selasa (29/6/2021).

Dirinya juga mengingatkan bahwa sebaiknya tak dibuka kelas sore sebab akan juga mengganggu waktu istirahat siswa saat sore hari. Terkait fenomena sekolah swasta hanya dijadikan ‘transit’ satu semester sebelum berbondong-bondong pindah ke sekolah negeri.

“Ini berkaitan dengan ‘conservative wisdom’ yaitu anggapan masyarakat yang menilai jika masuk sekolah negeri tidak kena biaya iuran apa-apa, nyatanya anak saya masuk sekolah negeri dikenai 300 ribu untuk SPP nya,” terang Reta.

Maka terkait hal tersebut dirinya meminta bahwa apa yang menjadi stereotip ‘Good governance’ dari dewan yang tugas dan fungsinya melakukan pengawasan legislatif (WasLeg), inilah yang didambakan harus diperkuat, semoga tidak menjadi berbanding terbalik kepada hal yang ‘memilukan’.

“Fokus yang menjadi pekerjaan rumah kamu dalam waktu dekat menjembatani kemitraan antara BMPS Badung dan pemerintah agar terhindar dari distorsi komunikasi informasi yang salah, sebab sudah semestinya pemerintah lah yang juga berkepentingan dengan kami, mestinya pemerintah yang aktif menjaja sebab kalimat apa yang mewakili ucapan ‘terima kasih’ apa dari pemerintah kepada kami, sebab selama ini kami telah mengabdi sejak tahun 1955 di Kabupaten Badung,” terangnya.

Terkait statement dari Wakil Bupati Badung dalam para yang menyebut akan meningkatkan sinergi antara pemerintah dengan BMPS, “Hal tersebut memang harapan kami, Pucuk Dicinta Ulam Tiba artinya hal tersebut yang menjadi harapan dan keinginan sejati kami,” pungkasnya. (hd)