Kesimpulan Survei FISIP Unud : Secara Umum Kinerja Pemprov Bali Dinilai Baik
Denpasar (Metrobali.com)-
Masih ingat isi berita salah satu media massa cetak di Bali 1 April 2013 yang lalu? Bali Post saat itu menurunkan berita dengan judul “Trans Sarbagita Harus Dievaluasi” pada halaman 1. Inti opini yang dikembangkan melalui berita tersebut adalah pengoperasian bus Trans Sarbagita harus segera dievaluasi karena tidak efektif untuk mengatasi kemacetan di Denpasar, Badung dan Gianyar. Koran itu menulis demikian atas dasar sebagian kecil siaran pers hasil survei Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Udayana atas implementasi Program Bali Mandara.
Apa dan bagaimana survei FISIP Unud tersebut sesungguhnya, disajikan secara sangat berbeda dan lebih objektif dan lebih utuh oleh media elektronik www.balebengong.net. Dijelaskan oleh media elektronik tersebut bahwa pada 20-28 Februari 2013 lalu, Fisipol Unud Bali melakukan survei opini publik terhadap sejumlah kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan sejumlah isu lokal. Responden survei adalah 1.020 warga Bali yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Mereka warga berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan proporsi responden 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Survei dilakukan melalui wawancara secara langsung atau tatap muka.
Sebaran responden paling banyak ada di Kabupaten Buleleng (18,2 persen) disusul Denpasar (14,8 persen). Adapun persentase terkecil dari Klungkung (5,8 persen) kemudian Bangli dan Jembrana masing-masing (7,2 persen).
Berdasarkan Laporan Opini Publik tentang Kebijakan dan Isu Lokal Bali itu, demikian media itu menulis, ada tiga jenis pertanyaan besar diajukan kepada responden yaitu : (1) persepsi responden terhadap kinerja Pemprov Bali; (2) penilaian terhadap kualitas layanan jasa oleh Pemprov, serta (3) pengetahuan terhadap isu aktual. Persepsi terhadap kinerja Pemprov Bali terdiri dari delapan pertanyaan antara lain bagaimana kinerja Pemprov Bali mempromosikan pariwisata Bali, mempromosikan budaya Bali, melestarikan budaya Bali, mengundang investor dan pengusaha baru, pelayanan kesehatan yang terjangkau, dan pendidikan berkualitas.
Paling Baik dan Paling Buruk
Ada lima pilihan jawaban untuk masing-masing pertanyaan yaitu sangat baik, baik, buruk, sangat buruk, dan tidak tahu. Nah, dari tiap pertanyaan dan jawaban tersebut, kurang lebih begini gambarannya : Pertama, program dengan nilai “sangat baik” paling banyak adalah promosi pariwisata. Sebanyak 13,5 persen responden survei memilih jawaban sangat baik ketika ditanya kinerja Pemprov Bali dalam hal mempromosikan pariwisata. Kedua, pelayanan kesehatan merupakan program yang paling dianggap sudah berjalan dengan “baik” oleh warga. Sekitar 7 dari 10 (69,7 persen) warga yang disurvei mengatakan program ini sudah berjalan dengan baik.
Untuk kategori buruk, kinerja dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja mendapat penilaian paling tinggi yaitu 18,3 persen. Adapun untuk pilihan sangat buruk, kinerja Pemprov Bali dalam mengundang investor dan pengusaha baru mendapat pilihan paling banyak di antara kinerja lain meskipun responden yang memilih juga sangat sedikit, 3 persen. “Kesimpulan dari pertanyaan dan jawaban ini adalah, sebagian besar responden menilai kinerja Pemprov Bali sudah baik,” tulis media balebengong.
Selain tentang persepsi, responden juga ditanya tentang pengalaman mereka menggunakan fasilitas yang disediakan Pemprov, seperti bus Trans Sarbagita dan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Hasilnya, dari 1.020 responden, cuma 6 persen yang mengatakan pernah naik bus Trans Sarbagita. Adapun 91 persen responden bilang tidak pernah. Sisanya tidak tahu. Sedangkan terkait JKBM, 61,9 persen responden menyatakan pernah menggunakannya. Sebanyak 37,6 persen menjawab belum pernah. Sisanya tidak tahu.
Terkait dengan pemilihan Gubernur Bali 15 Mei 2013 nanti, 80 persen responden mengaku sudah tahu tentang Pilgub. Namun, baru 55,9 persen responden yang sudah terdaftar.
Sebagai penutup, tim peneliti kemudian membuat empat kesimpulan, yakni :
- 1. Pertama, secara umum kinerja Pemprov Bali dinilai relatif baik oleh masyarakat, namun ada catatan dalam hal pengembangan UMKM dan peningkatan keterampilan tenaga kerja yang dinilai belum optimal.
- 2. Kedua, program JKBM telah diketahui secara luas oleh masyarakat Bali, namun tidak semua masyarakat pernah menggunakan fasilitas ini.
- 3. Ketiga, keberadan Trans Sarbagita yang diharapkan dapat mengurai kemacetan Bali selatan kurang mendapat respon dari masyarakat; dan
- 4. Keempat, jelang Pemilukada 2013, KPUD provinsi dan kabupaten di Bali perlu memaksimalkan lagi sosialisasi karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui akan Pilgub 15 Mei 2013 mendatang.
Nah, sekarang giliran Anda. Bagaimana menilai kinerja Pemprov Bali saat ini?
RED-MB
10 Komentar
6% prnh naik sarbagita, 91% tdk prnh dan sisanya tidak tahu. ini kinerja yg sgt buruk sekali mungkin super buruk. yg jd pertanyaan apakah trayek transarbagita sdh melayani karangasem, buleleng, jembrana, klungkung dan bangli? mana mungkin mereka tahu, jangan – jangan angket sarbagita ini pesanan
kl tdk salah transarbagita itu kan angkutan yg diproyeksikan utk melayani Denpasar, Badung , Gianyar dan Tabanan. mknya namanya TranSarBaGiTa. Nt kl masuk bangli, klungkung, karang asem, jembrana, singaraja, nanti menyalahi lagi. blm lagi sopir2 yg sdh melayani trayek itu akan demo, krn lahannya diambil. Nanti bilang dah pemprov ndak peduli nasib sopir2 lagi.
Dlm hal ini pemprov sdh melakukan trobosan utk mengurangi kemacetan, tapi masyarakatnya yg trs bikin macet dg spdmtr dan mblnya.. Dua hal yg sama2 berjalan, tp blm bs ketemu. Entah kpn ketemunya.
Bravo Pemprov Bali.
klo semua kabupaten sudah ter lewati namanya akan menjadi
:Trans Sar Ba Gi Ta Kung Li Jam Bul Asem
Yang perlu daiaduit adalah transarbagita itu layak apa enggak……layaknya adalah mampu mengurai kemacetan atau nambah macet…karena saya liat halte2 yang disediakan adalah terlalu mengambil badan jalan dan ketika bus berhenti di halte itu tuk menaikan penumpang……apa yg terjadi…..MACET……kemudian dari sisi komersiil untung enggak….??????????
Apa memebebani APBD aja…???????Tolong laporan keuangannya di publikasi,,,,pank sink ngorte kangin kauh….Berani transparan….tolong laporan keuangan transarbagita itu secepatnya di publikasikan……t
Trans Sarbagita tujuannya bagus dan perlu sosialisasi, terutama efektifitasnya harus ditingkatkan sehingga bisa betul2 bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga memberi dampak positif pada efektifitas berlalu lintas di ke empat kabupaten yang dihubungkannya. Kemudian setelah itu tercapai juga perlu adanya kesadaran masyarakat untuk merubah pola pikir agar mau menggunakan kendaraan umum semacam trans sarbagita – Kesadaran ini otomatis berdampak pada pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan juga menciptakan pola hidup ekonomis. Kalau tidak salah semua bus trans sarbagita itu sepenuhnya bantuan/pengadaanya dari pemerintah pusat (Kemenhub) atas usulan dari pemprov dng tujuan spt yg saya uraikan di atas. Cuman pengoprasiannya di subsidi oleh pemprov dari dana APBD karena ini adalah proyek rintisan. Dilihat dari tujuannya trans sarbagita tidak di rancang untuk tidak mengambil keuntungan dari masyarakat (proyek pancingan) makanya dikelola oleh dinas perhubungan bukan oleh BUMD. Di audit?..silahkan mungkin BPK yg berwenang…setiap penggunaan uang negara atau rakyat tentu ada pertanggung jawabannya…bukan masalah berani atau tidak…tapi suatu keharusan.
Saya melihat survei ini ada kelemahan – khususnya dalam poin Trans Sarbagita. pengambilan responden utk trans sarbagita seharusnya pada 4 kabupaten yang dilayani (Dps, bdung, Gianyar, Tbn) karena fokus, tujuan dan manfaatnya ada di ke 4 kabupaten/kota tsb bukan kepada seluruh masyarkat kabupaten di Bali. Apalagi ukurannya adalah apakah pernah naik sarbagita? – Lalu mana mungkin orang yang di luar keempat kabupaten tersebut pernah naik sarbagita? pantas saja jadi kelihatan nilainya sangat kecil..sebab dari 1020 responden sebagian besar tinggal di luar kabubupaten/kota yng dilalui (5 kabupaten). Kalau responden mengenai JKBM dll memang seharusnya dari semua kab/kota karena fokus, tujuan dan manfaatnya untuk semua masyarakat di semua kab/kota di Bali,
Trans sarbagita merupakan sebuah solusi utk mengurangi kemacetan lalu lintas.Ini memerlukan dukungan dr semua pihak kurangi kendaraan pribadi naiklah sarbagita ini salah satu ide cemerlang dr p mangku pastika
Apaan tuh sarbagita??
Yang naik hanya orang2 jawa kere aja…
Masak dr supratman k nusa dua 2 jam lebih, lebih baik bwa motor 45 menit smpe
Program bagus, dan saya lihat angkot2 mulai mendukung trayek trans sarbagita yag ada tulisan pndukung trayek sarbagita koridor sekian….cuma mungkin kurang sosialisasi
Programnya bagus
Trans sarbagita apa sih hebatnya??? bagi saya itu tidak, malah menguntungkan pengelolanya saja, tentang JKBM apa sih hebatnya??? buktinya masyarakat yg menggunakan JKBM malah pelayanannya dan penangannya tidak bagus, ini fakta karena saya, keluarga dan kerabat saya yang mengalami langsung hal itu, bahkan anehnya masih juga bayar (katanya gratis…..????? itu semua bulsit alias bohong besar) ketika kerabat saya pindah dari JKBM ke UMUM baru mendapat pelayanan yang pantas, krabat saya terpaksa lakukan walaupun cari hutang itu demi keselamatan nyawa anaknya yang sakit………kenapa mengagung agungkan program yang buruk itu, mendengar saja ngeri rasanya (ANEH TAPI NYATA)
Program pusat semua dibalik nama. Sarbagita dana pusat tdk efektif di indonesia dengan pajak kendaraan murah.., JKBM obat pusat tapi yg dpt kepala desa – PNS sakit2xan utk cuci darah gratis, tapi semua diklaim utk rakyat lewat jualan pencitraan yg malah merugikan Bali… Pertanyaannya, UNTUK RAKYAT-nya SIAPA? Yg ada malah APBD 4 triliun habis buat gaji+nunjang+intensif pegawai nombok..