Jakarta (Metrobali.com)-

Bank Tabungan Negara (BTN) mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) diperkirakan berdampak terhadap peningkatan bunga kredit perbankan.

“Ekspektasi di lapangan BI rate akan naik lagi. Kalau BI rate sudah dipastikan naik kita akan lihat basis nasabah. Tentu dampaknya akan ada pengurangan margin bunga bersih (NIM), sehingga akan ada ‘adjustment’ bunga kredit,” ujar Direktur Bank BTN Irman Alvian Zahiruddin di sela malam penganugerahan Infobank Awards di Jakarta, Jumat (5/7) malam.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan melihat sisi kredit bermasalah (NPL), dengan demikian perseroan dapat mengetahui sejauhmana ketahanan portofolio dalam mengantisipasi kenaikan bunga kredit.

“Tentu perseroan sudah mengantisipasi hal itu agar NPL stabil. Kenaikan kredit juga akan disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi domestik secara general,” kata dia.

Suku bunga dasar kredit BTN per Juni 2013 adalah 10,56 persen untuk kredit korporasi, 10,68 persen untuk kredit ritel, 11,08 persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan 11,38 persen untuk non-KPR.

Kredit BTN per Maret 2013 tumbuh sebesar 28,62 persen menjadi Rp88,511 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp66,482 triliun.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono meyakini kinerja pada semester II 2013 akan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan di tengah kondisi ekonomi global yang masih bergejolak.

“Pada semester dua tahun ini, kita yakin masih ‘on the track’,” kata dia.

Ia mengatakan sebanyak 85 persen komposisi kredit BTN saat ini terbesar masih di kredit perumahan. Sedangkan sisanya, 15 persen adalah kredit non perumahan. INT-MB