Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menganggap kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan.

“Kenaikan itu terjadi setelah harga BBM naik,” Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Bali Ida Bagus Ardana, di Denpasar, Jumat (28/6).

Menurut dia, peningkatan harga itu tidak mungkin terbendung karena ongkos angkut barang yang juga mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan petugas dinas tersebut di sejumlah pasar tradisional ada sejumlah bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan tetapi relatif rendah.

“Harga itu perlahan-lahan meningkat tidak secara sekaligus. Sembako yang mengalami kenaikan adalah daging sapi, ayam, beras dan minyak goreng,” ucapnya.

Kenaikan harga sembako di sejumlah pasar tradisional itu masih di bawah 10 persen. Harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp29 ribu, sedangkan daging sapi naik perlahan dari Rp60 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp70 ribu per kg.

“Daging sapi naik tidak secara sekaligus tapi dari Rp60 ribu, kemudian naik beberapa ribu rupiah, lalu berubah lagi sampai Rp70 ribu/kg,” ujarnya.

Harga beras dan minyak goreng mengalami kenaikan sekitar ribuan rupiah. Berdasarkan pantauan pihaknya sejauh ini distribusi barang kebutuhan itu cukup lancar dan tidak ada masalah. INT-MB