Foto: Pembukaan acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022, Senin 21 November 2022 di 2022 di Mövenpick Resort Jimbaran.

Badung (Metrobali.com)-

Kementerian PPN/Bappenas menggelar acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang mengangkat Tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” dan diselenggarakan pada Senin-Selasa, 21-22 November 2022 di Mövenpick Resort Jimbaran, Jl Wanagiri No. 1, Badung, Bali.

Acara ini didesain sebagai ruang interaksi bagi pemangku kepentingan pembangunan agar saling berinteraksi dan berkolaborasi serta inisiasi tindak lanjut IDF untuk disampaikan kepada Pemerintah dalam mendukung penyusunan perencanaan pembangunan.

Acara dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Wakil Ketua 1 Menteri BUMN, Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Dirgantara (Persero), dan pihak terkait lainnya.

Taufik Hanafi selaku Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak sepanjang rangkaian IDF 2022. Dia mengungkapkna IDF telah dilaksanakan sejak 2017, pertama kali diawali atas inisiatif Bambang Brodjonegoro selaku Menteri PPN/Kepala Bappenas. “IDF dirancang sebagai ajang tahun untuk berdiskusi membahas isu-isu strategis dalam pembangunan nasional,” kata Taufik Hanafi dalam pembukaan acara puncak IDF 2022, Senin 21 November 2022 di 2022 di Mövenpick Resort Jimbaran.

Mengenai tema IDF 2022, Taufik Hanafi mengungkapan tema ini diambil karena Kementerian PPN/Bappenas sedang susun agenda transformasi ekonomi Indonesia, menuju negara maju, melepaskan ketergantungan dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi yang lebih produktif yang sejalan dengan trend ekonomi pasca pandemi.” IDF 2022 juga diharapkan berkontribusi pada peningkatan prevelensi ketahanan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Indonesia Development Forum (IDF) merupakan sebuah wahana bagi berbagai pelaku pembangunan di Indonesia untuk berkumpul dan bertukar gagasan serta pemikiran. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, IDF telah menjadi sebuah forum utama untuk mendiskusikan solusi atas isu-isu pembangunan di Indonesia seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kesempatan kerja. Melalui berbagai sesi interaktif, forum ini mendorong pemikiran dan pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia.

IDF 2022 berfokus pada pembangunan industri di Indonesia yang diharapkan dapat menginspirasi pembicara dan peserta IDF untuk memikirkan gagasan-gagasan baru tentang peningkatan kapasitas industri di Indonesia di masa depan dalam menciptakan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki (SDA dan SDM), serta merespons perkembangan pasar yang dinamis dan siklus perkembangan teknologi yang berlangsung makin cepat.

Hasilnya diharapkan dapat melengkapi, memperkuat, dan meningkatkan efektivitas kebijakan pembangunan industri yang ada sehingga mampu mendorong transformasi sosial dan ekonomi di Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.

Alur pelaksanaan IDF dirancang dalam empat fase (skema 4i), yaitu Inspire, Imagine, Innovate, dan Initiate. Sesi Inspire mengedepankan praktik-praktik terbaik dari Indonesia dan negara-negara lain. Sesi ini ditujukan untuk menampilkan berbagai pendekatan untuk mengatasi tantangan pembangunan yang sudah berjalan secara efektif.

Sesi Imagine mendorong peserta untuk membayangkan masa depan yang lebih inklusif, progresif dan berkelanjutan untuk Indonesia. Sesi Innovate menampilkan berbagai gagasan dan solusi baru untuk mengatasi tantangan-tantangan pembangunan Indonesia.

Sesi Initiate akan mengampu para pembuat kebijakan dan aktor pembangunan untuk merumuskan rencana aksi mereka, berdasarkan diskusi sepanjang forum yang telah berlangsung sehingga diperoleh gagasan-gagasan yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk menyusun rencana pembangunan nasional dan daerah, inovasi[1]inovasi yang dapat ditingkatkan skalanya serta bagaimana para pemangku kepentingan dapat melanjutkan kerja sama untuk memenuhi komitmennya.

Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia terkontraksi sebesar 2,1 persen dan telah mengalami rebound pada tahun 2021 dengan tumbuh positif sebesar 3,7 persen. Perlambatan perekonomian ini disebabkan oleh turunnya aktivitas masyarakat dan dunia usaha yang berimbas pada terjadinya gangguan rantai pasok dan penurunan utilitas industri.

Perubahan tersebut selanjutnya berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan nilai tambah industri serta pengurangan serapan tenaga kerja. Dalam situasi seperti ini, strategi industrialisasi ke depan diharapkan dapat mendorong respons dan adaptasi industri yang lebih baik untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pasca pandemi Covid-19 serta memperkuat pelaksanaan transformasi sosial-ekonomi.

Pembangunan sektor industri pengolahan sebagai sektor dengan kontribusi terbesar berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pembangunan sektor industri tidak hanya diarahkan untuk menciptakan nilai tambah atas komoditas dan menyerap tenaga kerja, tetapi juga untuk mendorong transformasi sosial-ekonomi yang menciptakan masyarakat dengan kehidupan yang baik dan maju saat ini dan di masa yang akan datang.

Namun demikian, kondisi saat ini menunjukkan bahwa Indonesia dihadapkan pada kendala dan tantangan dalam mendorong pertumbuhan industri di tengah situasi perekonomian global yang kurang kondusif. Dalam menjawab tantangan tersebut, perlu untuk merumuskan kembali strategi kebijakan industri nasional, termasuk mengevaluasi efektivitas kebijakan-kebijakan industri yang selama ini diterapkan.

Berdasarkan hal tersebut, Acara Puncak IDF 2022 mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” dalam penyelenggaraan 4 (empat) fasenya. Dimulai pada fase Inspire, IDF 2022 mengundang para ahli terkait dengan tema untuk memberikan pemantik inspirasi terkait praktik baik dan sukses yang telah diimplementasikan di dalam dan luar negeri untuk.

Pada fase IDEA Series: Imagine, peserta karya terpilih Call for Submission (CfS) telah mempresentasikan inovasi-inovasi yang dibayangkan dapat berkontribusi pada penyelesaian masalah pembangunan industri, diiringi dengan tanggapan serta diskusi dari peserta umum.

Pada fase IDEA Series: Innovate, penjaringan ide telah dilakukan kepada pemangku kepentingan di tingkat daerah (pemerintah daerah, praktisi sektor publik, dan praktisi sektor swasta), dilengkapi site visit di lokasi yang bersangkutan. Salah satu output IDF yakni ada 10 inovasi produk, 11 inovasi program proyek, 9 inovasi platform digital, 13 inovasi riset untuk mengatasi tantangan industrialisasi Indonesia.

Sebagai penutup rangkaian IDF 2022 sekaligus pelaksanaan IDEA Series: Initiate, akan diselenggarakan Acara Puncak IDF 2022 yang menjadi ruang interaksi dan kolaborasi para pemangku kepentingan pembangunan serta penyampaian ide-ide pembangunan kepada Pemerintah.

Puncak IDF 2022 akan berlangsung selama dua hari dengan format Hari I: IDF’s Initiate and Marketplace Sessions dan Hari II: Pemerintah Mendengar. Marketplace Sessions merupakan sebuah ruang interaksi antara pengembang ide dan inovasi dengan pemangku kepentingan pembangunan yang terdiri dari pemerintah, swasta, komunitas, serta masyarakat untuk saling berinteraksi, bertransaksi, dan berkolaborasi untuk mendukung percepatan pembangunan, khususnya pembangunan sektor industri di Indonesia.

Marketplace Sessions akan dilaksanakan dalam empat panggung paralel yang masing-masingnya diisi oleh penampil dan berlangsung secara simultan. Berbagai ide pembangunan yang sudah terhimpun dari rangkaian kegiatan IDEA Series: Imagine dan IDEA Series: Innovate serta hasil kurasi ide lainnya akan disampaikan oleh penampil dalam marketplace tersebut untuk kemudian didiskusikan bersama dengan seluruh peserta luring dan daring, untuk kemudian hasilnya akan ditindaklanjuti sebagai masukan terhadap penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.

Sesi Pemerintah Mendengar merupakan acara final yang bertujuan untuk melaporkan hasil pelaksanaan rangkaian IDF. Fokus acara ini adalah Pemerintah mendengar dan menampung ide/gagasan dari perwakilan peserta dan mitra pelaksanaan IDF.

Acara Puncak IDF 2022 memberi ruang bagi pemangku kepentingan pembangunan untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi serta menyampaikan ide-ide pembangunannya kepada Pemerintah sebagai tahap inisiasi dengan keluaran berupa dokumen usulan kebijakan pembangunan yang dapat menjadi masukan dalam strategi industrialisasi untuk mendukung penyusunan dokumen perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang nasional.

Hasil dari penyelenggaraan keseluruhan rangkaian acara juga akan dikomunikasikan dengan pemangku kepentingan terkait sebagai pewujudan nyata kolaborasi. “Pemerintah akan dengar dan menampung ide pembangunan yang inisiasinya dapat diimplementasikan. Semoga IDF bisa memperkuat efektivitas kebijakan pembangunan industri, mendorong transformasi ekonomi dan dan sosial menuju Indonesia maju dan sejahtera. Salam Transformasi Ekonomi Indonesia,” tutup Taufik Hanafi.

Hari pertama puncak acara IDF 2022 juga diisi dengan Knowledge Session Kuliah Umum dengan topoik “The Importance of Structural Transformation in the Manufacturing Sector to Support Post-pandemic Economic Recovery and Sustained Growth” yang disampaikan Ricardo Haussman dan ditanggapi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro.

Dalam acara ini dilakukan pula penandatanganan MoU PT Dirgantara Indonesia dan Institut Teknologi Bandung serta penampilan video dan peluncuran Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045. (wid)