IMG_20170127_124254Denpasar (Metrobali.com)-

 

Kecewa dengan kondisi di Partai Demokrat yang pejabatnya banyak terjerat kasus korupsi. Sejumlah pengurus anak cabang (PAC), Partai Demokrat Karangasem yaitu, kecamatan Rendang, Sidemen dan Manggis pindah jalur ke partai Hanura.

Selain itu, mereka mengaku sangat kecewa dengan kepemimpinan Ketua Umum Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimana ada dua kursi di DPR RI dapil Bali, yang hingga kini belum jelas penggantinya.

Salah satu pengurus DPC Partai Demokrat Karangasem, I Ketut Pasek Dania, mengaku kecewa dengan partai Demokrat, dia menyebut jika partai Demokrat tidak layak disebut partai karena tidak memiliki hati nurani.
“Kami memutuskan bergabung karena kami kecewa dan partai Demokrat menurut saya tidak layak disebut partai, mereka tidak memiliki hati nurani. Sementara kami bergabung dengan hati nurani,” ujarnya di Denpasar, Jumat (27/1/2017).
Sementara, I Nengah Sudiarta yan masih aktif sebagai Ketua PAC Sidemen, mengaku terlambat menyadari ingin bergabung dengan Partai Hanura.
“Mungkin alasan kami hadir kesini bersama teman-teman sangat kecewa karena mestinya dari dulu protes semenjak kasus pejabat yang ada di Jakarta, Bali, kasus korupsi banyak yang protes sama saya, kenapa saya masih di Demokrat, karena waktu itu saya bersabar. Ketika ada Musda yang baru dan Muscab bulan Desember disana saya benar-benar kecewa karena itu kami mulai berpikir untuk bergabung ke Hanura,” ungkapnya.
Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta menyambut baik hijrahnya para pengurus di PAC Kabupaten Karangasem tersebut yang berjumlah 8 orang.
Menurutnya, dengan kehadiran para kader eks Demokrat itu suara Hanura di Pilpres 2019 bisa lebih baik lagi.
Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Gde Pasek Suardika. Bahkan Pasek telah memprediksi akan ada lebih banyak lagi kader Demokrat yang akan berhijrah ke Hanura karena sudah kehendak alam.
“Ketika SBY jadi Ketua Umum dua kursi Bali penggantinya gak diurus dan itu merugikan, karena itulah teman-teman  pernah melihat saya dulu di DPR RI dan mereka berharap saya bisa menitipkan aspirasi politiknya ke saya,” tegas mantan Ketua DPP Partai Demokrat Departemen Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2015. Dan semua yang bergabung tidak memakai jaminan apapun.
“Karena hati nurani uda nyambung meyatu tidak perlu jaminan yang penting mau bekerja bersama membangun Hanura,” tutupnya.SIA-MB