AUDIENSI GUBERNUR DENGAN ITDCDenpasar (Metrobali.com)-

Terpilihnya Bali sebagai Center of Excellent energi baru dan terbarukan oleh kementrian ESDM diharapkan juga digunakan oleh pihak Indonesia Tourism Development Corperation (ITDC) sebagai momentum penggunaan energi bersih dalam mengelola kawasan wisata Nusa Dua. Demikian disampaikan oleh Gubernur Made Mangku Pastika, saat menerima audiensi dari pihak ITDC yang dipimpin, Ngurah Wirawan, di ruang kerja Gubernur, Selasa (16/2). Pastika berharap penggunaan energi bersih bisa dilakukan serentak di seluruh kawasan tersebut, baik untuk keperluan listrik di setiap gedung maupun untuk transportasinya Terlebih  BTDC (Bali Tourism Development Corporation) Nusa Dua sebagai anak perusahaan ITDC, berencana mengembangkan sentral parkir di kawasan itu. Pastika menyarankan penggunaan panel tenaga surya di atap sentral parkirnya dan sarana untuk menambah daya, serta pengadaan mobil listrik untuk mobilitas di sepanjang kawasan wisata tersebut. “Jadi kendaraan bisa langsung charge di sana. Pakai mobil listrik juga ramah terhadap lingkungan, tidak ada polusi dan tidak bising,” jelasnya. Untuk mendukung penggunaan energi bersih, Pastika juga menyarankan pihak pengelola untuk membuat regulasi yang mengatur penggunaan energi bersih oleh setiap bangunan di kawasan wisata itu. “Jadi anda bisa buat aturan, misalnya setiap gedung atau hotel harus memasang sollar cell di atapnya dan menggunakan minimal sekian persen energi bersih, dan seiring waktu bisa ditambah,” tambahnya. Dia juga menjelaskan menuju Bali yang bersih dan hijau harus meminimalisir penggunaan produk kimia juga. Oleh karena itu, pihak pengelola disarankan menggunakan produk organik seperti pupuk organik simantri untuk kebun di kawasan wisata itu. “Istana Tampak Siring sudah membuktikan dengan menggunakan produk simantri, dan hasilnya luar biasa bagus. Kita juga sudah tandatangan MoU dengan beberapa hotel di Bali untuk penggunaan pupuk organik, jadi BTDC Nusa Dua juga harus mulai mengikuti,” tegasnya. Dengan langkah-langkah seperti ini Pastika berharap tahun 2019 Bali sudah benar-benar bisa menggunakan energi bersih sepenuhnya.

Selain penekanan terhadap penggunaan energi bersih, Pastika juga meminta kepada pihak pengelola disediakan lahan untuk pembangunan posko keamanan yang permanen. Mengingat selama ini pihak keamanan hanya menggunakan tenda untuk mengawal konferensi tingkat internasional, dan menurut Pastika sistem pengamanan seperti itu tidak mencerminkan pengamanan tingkat internasional. Selain itu Pastika juga berharap ada perwakilan dari pemprov Bali sebagai komisaris di perusahaan itu, karena selama ini pemprov memiliki lahan di sana yang dikelola oleh BTDC. “Meskipun kami menerima pembayaran, tapi setidaknya kami juga berhak memantau di sana,” tandasnya.

Sementara itu Ngurah Wirawan dalam penjelasannya menargetkan kawasan Nusa Dua akan menggunakan energi bersih mendukung program pemerintah dan juga sebagai bentuk sumbangsihnya terhadap lingkungan. Apalagi menurutnya saat ini Nusa Dua sudah menjadi perhatian dunia sebagai tempat penyelenggaraan konferensi tingkat dunia. Dia mengakui kawasan yang sudah berumur 40 tahun tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan penyelengaraan sebuah event. “Bayangkan Singapura dan Shanghai saja kalah, karena hotel mereka terpencar. Keunggulan kita karena semua penginapan terfokus di satu titik itu dan itu menjadi poin plus untuk Bali,” jelasnya. Dia juga tidak menampik bahwa saat ini persaingan sudah sangat tinggi, dan improvisasi selalu diperlukan. Maka dari itu pihaknya akan meningkatkan kualiatas pelayanan hotel dengan penggunaan teknologi selain untuk booking juga untuk chek-in, sehingga para tamu tidak perlu antri lagi di resepsionis. Selain itu juga akan dikembangkan aplikasi peta kawasan nusa dua di ponsel pintar, hal ini bertujuan agar para wisatwan tidak tersesat.

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas keamanan. Setiap orang yang memasuki kawasan tersebut harus melakukan pemindaian kartu identitas, namun tetap menggunakan prinsip gratis masuk bagi masyarakat lokal. “Kami tidak akan pernah memungut bayaran, hal ini hanya bertujuan untuk keamanan dan kenyaman semua pihak,” jelasnya. Mengenai beberapa permintaan pemprov, pihaknya akan melapor terlebih dahulu dan akan menyiapkan regulasinya. Di akhir laporannya Wirawan berharap kawasan wisata Nusa Dua yang saat ini sudah mendunia bisa terus menjadi permata guna menarik lebih banyak wisatwan ke Bali, dan dukungan pemerintah khususnya daerah Bali saat ini akan membantu terwujudnya harapan tersebut.

Audiensi dihadiri oleh Kepala Bappeda Bali, Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata, Anak Agung Gede Yuniartha Putra dan Kepala Dinas Kebudayaan, Dewa Putu Beratha.AD-MB