Jembrana (Metrobali.com)-

Kasus kematian akibat terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan. Untuk ini masyarakat Kabupaten Jembrana dihimbau untuk selalu mentaati protokol kesehatan.

Terkait meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19, Bupati Jembrana I Nengah Tamba dikonfirmasi, Selasa (20/7/2021) mengakuinya. Bahkan menurutnya sejak tanggal 23 Juni hingga 18 Juli 2021 telah terjadi 23 kasus.

Dari jumlah itu sambungnya, 22 orang meninggal dunia karena belum divaksin. Sedangkan satu orang sisanya sudah mendapatkan suntikan vaksin, namun baru vaksin dosis pertama.

“Fakta ini sangat mengejutkan saya. Artinya apa, vaksin itu sangat penting bagi kita semua untuk penguatan dan pencegahan dari penularan Covid-19” ujar Bupati Tamba.

Untuk itu Bupati Tamba mengajak semua semeton (warga) Jembrana untuk melakukan vaksin. “Ayo vaksin, ini gratis. Jangan sampai nanti vaksin bayar” himbaunya.

Terkait vaksin, masyarakat di harapkan dapat mempercayai himbauan dari pemerintah, bukan dari yang lain. Dan vaksinasi dapat dilakukan di setiap fasilitas kesehatan yang disediakan seperti rumah sakit dan puskesmas maupun di Gerai Vaksin yang ada di Polres Jembrana.

“Percaya sama bupati, gubernur dan presiden. Jangan percaya dengan yang lain. Ini urusan penyakit. Mari kita vaksin” tandasnya

Disebutnya target vaksinasi di Jembrana sudah melebihi dari target 70 persen bahkan 100 persen plus. Dimana vaksinasi juga telah menyasar usia 12 sampai 17 tahun. Pencapain vaksinasi melebihi target setelah dilakukan berbagai upaya dan bersinergi dengan instansi lainnya seperti TNI dan Polri, selain upaya jemput bola.

Bupati Tamba juga menyampaikan permasalahan lainnya yakni terkait ruang atau kamar jenasah di RSU Negara yang sempat penuh. Sementara dari laporan yang diterima, kamar jenasah di RSU Negara maksimal hanya mampu menampung empat (4) sampai lima (5) jenasah.

Terkait hal ini dirinya sudah menghimbau melalui majelis madya agar tidak terlalu panjang mencarikan duasa (hari baik) pada saat dilaksanakan pemakaman. “Melalui Majelis Madya saya sudah menghimbau jangan terlalu panjang mencari duasa. Kalau bisa dikremasi dulu, setelah itu baru dicarikan duasa untuk upacara selanjutnya” pungkasnya disela-sela kunjungan ke RSU Negara. Bupati Tamba. (Komang Tole)