Jembrana (Metrobali.com) –

Kasus gigitan anjing positif rabies kini merambah semua kecamatan di Kabupaten Jembrana. Teranyar, kasus gigitan anjing terjadi di Desa Manggisari, Kecamatan Pekutatan.

Sejak tahun 2019 Kecamatan Pekutatan terdiri dari 8 desa merupakan wilayah nihil atau bebas dari kasus gigitan anjing positif rabies.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, drh. I Wayan Widarsa, Selasa (22/3/2022) mengatakan telah terjadi dua kasus gigitan anjing yakni di Banjar Juwuk Manis, Desa Manggisari dan di Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.

Di Pekutatan, anjing anakan anjing lokal tanpa diprovokasi tiba-tiba menggigit dua orang warga pada Jumat (11/3/2022). Kasus ini kemudian dilaporkan ke petugas medic veteriner Pekutatan dan selanjutnya dilakukan pengambilan sampel otak anjing untuk dilakukan uji Laboratorium Balai Beser Veteriner (BBVet) Denpasar.

“Dari hasil uji lab, anjing diketahui positif terpapar rabies. Untuk dua warga yang digigit anjing sudah mendapatkan penanganan medis,” ujarnya.

Kecamatan Pekutatan menurutnya sejak tiga tahun dari tahun 2019 merupakan wilayah zona hijau rabies karena tidak pernah terjadi kasus gigitan anjing rabies. “Kasus positif di Juwuk Manis itu lokasinya perbatasan dengan Buleleng,” imbuhnya.

Sedangkan di Kecamatan Melaya disebutnya kasus gigitan anjing terjadi di Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya yang merupakan zona merah.

Dua orang warga setempat digigit anjing lokal berusia tiga tahun berjenis kelamin betina. Kasus gigitan anjing terjadi pada Senin (13/3/2022). “Setelah sampel otak diuji lab, hasilnya juga positif rabies. Dari penelusuran kami, semua anjing yang menggigit, baik di Pekutatan dan Melaya belum divaksin rabies,” jelasnya.

Adanya dua kasus gigitan baru tersebut menurutnya akumulasi kasus gigitan anjing positif rabies selama tiga bulan tahun  2022 hingga Selasa (22/3/2022) menjadi 31 kasus. Sementara jumlah desa dan kelurahan yang terpapar menjadi 23 dari 51 desa dan kelurahan di Jembrana.

Sedangkan disepanjang tahun 2021 ditemukan 66 kasus yang terjadi di 25 desa dan kelurahan di empat (4) kecamatan, yakni Melaya, Negara, Jembrana dan Kecamatan Mendoyo. Sementara populasi anjing sampai saat ini disebutnya mencapai 46.955 ekor anjing. MT-MB