Jembrana (Metrobali.com)

 

Kasus gigitan anjing kembali terjadi di Kabupaten Jembrana. Dinas Pertanian dan Pangan melalui Bidang Keswan-Kesmavet mengirim lima (5) sampel otak anjing ke Laboratorium (Lab) Balai Besar Veteriner di Denpasar untuk diuji laboratorium. Dan hasilnya, empat (4) sampel positif rabies.

Lima kasus gigitan anjing terjadi di beberapa wilayah di Jembrana. Yakni tiga kasus di Kecamatan Pekutatan yaitu 2 kasus di Desa Pekutatan serta 1 kasus di Desa Gumbrih. Selanjutnya 1 kasus di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara dan 1 kasus gigitan anjing di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya.

Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama melalui Kabid Keswan-Kesmavet, I Wayan Widarsa, Rabu (27/7/2022) mengatakan dari lima (5) sampel otak anjing yang diuji lab di BB-Vet, hasilnya 4 sampel positif (rabies).

“Kita terima (hasil lab) tadi. Cuma satu yang negatif, sampel yang dari Nusasari” terang Widarsa.

Dengan penambahan empat kasus gigitan positif rabies menurutnya total kasus positif rabies dari bulan Januari sampai Rabu, 27 Juli 2022 sebanyak 164 kasus. Dan kasusnya tersebar di lima kecamatan yang ada di Jembrana.

Di Desa Nusasari dengan satu kasus, anjing menggigit dua warga setempat. Sedangkan dua warga di Pekutatan digigit anjing yang berbeda dengan lokasi kejadian berbeda. Sementara di Kelurahan Lelateng dan Desa Gumbrih masing-masing satu warga setempat menjadi korban gigitan anjing.

“Untuk VAR, karena itu ranah kesehatan, coba konfirmasi ke kesehatan” jelasnya.

Langkah selanjutnya petugas di lapangan ditekankan untuk melakukan vaksinasi terlebih ketersediaan vaksin rabies masih ada. Meskipun juga disibukan dengan kegiatan vaksinasi kasus PMK (Penyakit Mulut dan kaki). (Komang Tole)