Klungkung ( Metrobali.com )-
Potensi untuk melakukan korupsi para kandidat calon bupati dan wakil bupati yang banyak mengeluarkan uang agar mendapat dukungan masayarakat, cenderung berpotensi besar untuk melakukan korupsi jika sudah terpilih dan menjadi pejabat.  Namun, hal itu tidak bisa semua dianggap korupsi. Tergantung pribadi dari calon dan tujuanya terjun didunia politik. Karena tidak semua juga kandidat yang banyak mengeluarkan biaya politik lalu ahirnya korupsi. ” Harus bijak, tidak semua politisi dan kandidat yang mengeluarkan biaya besar akan melakukan korupsi,” ujar Suhadi, saat ditemui diruang kerjanya, Senin ( 1/7 ).

Kasi Intel Kajari Klungkung ini mengatakan, money politik merupakan pelanggaran undang undang komisi pemilihan umum (KPU). Money politik, menurut Suhadi, bantuan dari pasangan calon bupati atau wakil bupati, yang diberikan kepada masayrakat dalam bentuk bantuan sosial atau bantuan lainya untuk mempengaruhi konstituen lalu mengarahkan agar memilih calon, itu pelanggaran pidana pemilu, tegasnya.

Menurutnya, dalam konteks penyerahan bantuan sosial, harus dilihat dulu apakah masyarakat memang membutuhkan bantuan sehingga harus mengajukan proposal atau hanya untuk mengimingi masayrakat demi citra untuk pemenangan kandidat. ” Berfikir positif dulu, siapa tahu masyarakat memang membutuhkan. Karena berbarengan dengan pemilu, dikaitkan dengan kampanye,” ujarnya.

Maka dari itu, siapa pun calon bupati dan wakil bupati yang akan maju dalam pemilihan bupati, harus dipersiapkan lebih matang lagi, baik persiapan mental dan ekonomi. Jika mencalonkan diri sebagai calon hanya untuk mengejar prestise atau gila kehormatan, lebih tidak mencalonkan diri.

Parahnya lagi, jika menjadi calon hanya untuk pekerjaan. Maka, potensi untuk melakukan korupsi sangat besar. Apalagi biaya politik yang dikeluarkan untuk mengkapanyekan diri sangat besar. Menjadi calon bupati dan wakil bupati atau calon legislatif harus benar siap dan mempu untuk melayani masyarakat. ” Politisi bekerja untuk melayani masyarakat, bukan dilayani masyarakat, lebih baik jangan mencalonkan diri jika mentalnya hanya uang dan gila kedudukan,” ujarnya. SUS-MB