Klungkung ( Metrobali.com )
Mendengar akan diadakannya pertemuan seluruh komponen masyarakat Nusa Penida terkait rencana aksi demo pada 3 November mendatang, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Kapolres Klungkung  AKBP Bima Aria Viyasa, S.I.K., M.H. dan Camat Nusa Penida pun turun menyaksikan pertemuan tatap muka langsung yang di gelar di Wantilan Pura Ped, Nusa Penida, Minggu (1/11).
Pertemuan diikuti oleh para prajuru Adat dan Dinas se-Kecamatan Nusa Penida, Majelis Alit Desa Adat, tokoh masyarakat serta seluruh Prajuru dan Pecalang Desa Adat Ped, Nusa Penida. Menurut Ketua Forum Perbekel se-kecamatan Nusa Penida Ketut Gede Arjaya, pertemuan ini dilaksanakan dalam upaya menyamakan persepsi dan pemikiran serta menentukan langkah langkah yang akan diambil dalam menyikapi pernyataan yang disampaikan salah satu anggota DPD RI yaitu Arya Weda Karna, yang tengah viral di media sosial belakangan ini.
Dalam rapat tersebut diputuskan pengempon Pura Dalem Ped dengan didukung seluruh komponen masyarakat Nusa Penida akan menggelar aksi demo menuntut pertanggung jawaban dari anggota senator Bali tersebut. Aksi akan dilakukan pada 3 November 2020 mengambil tempat di kantor DPD RI dan lanjut ke Polda Bali.
Menanggapi keputusan rapat tersebut, Suwirta lantas mewanti – wanti seluruh peserta rapat supaya dalam melakukan aksi pada 3 November nanti dilakukan dengan damai, tidak melakukan pengerusakan dan aksi anarkis lainnya. Pihaknya juga meminta, ditengah pandemi covid-19 yang belum reda, aksi damai nantinya cukup dilakukan di Monumen Perjuangan Puputan Klungkung dengan menjalankan protokol kesehatan. Selaku ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19, pihaknya tidak ingin aksi ini malah akan menimbulkan klaster baru.
Menutup rapat tersebut seluruh peserta rapat sepakat melaksanakan aksi damai di Monumen Puputan Klungkung pada 3 November 2020 besok. SUS-MB