Bali Green Province yang dicanangkan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak hanya di tataran wacana. Keberadaan Instalasi Pengolahan Pupuk Organik yang ada di areal Kantor Gubernur Bali merupakan bukti keseriusan Gubernur Mangku Pastika untuk mewujudkan Bali Green Province. Tidak hanya itu, di areal Kantor Gubernur pun kini banyak ditemui tanaman produktif seperti pepaya, terung, pisang, cabe, kangkung, pare hingga sayur hijau. Semua tanaman tersebut bebas dari pestisida alias dibudidayakan secara organik. Di sela-sela kesibukannya, Gubernur menyempatkan diri meninjau instalasi pengolahan pupuk organik lanjut keliling areal kantor untuk melihat berbagai tanaman, Kamis (14/7).
Terkait dengan keberadaan berbagai tanaman produktif di kantornya, Gubernur Mangku Pastika mengaku terinspirasi oleh Raja Thailand. Katanya, Istana Raja Thailand penuh dengan berbagai tanaman dan terbukti mampu memotivasi warga setempat untuk bertani. “Makanya, pertanian di negara itu maju pesat,” imbuhnya. Mengikuti jejak Raja Thailand, dia pun menyulap areal gubernuran menjadi kebun berbagai tanaman produktif. Dia berharap, langkah ini bisa menginspirasi masyarakat Bali.
Ketika meninjau instalasi pengolahan pupuk organik, Gubernur sempat dibuat kagum. Karena instalasi ini telah mampu menghasilkan pupuk cair dan MOL (Mikro Organisme Lokal) yang dibuat dari buah-buahan busuk. Dalam konsep zero waste, MOL merupakan starter pembuatan kompos organik. Dengan MOL, pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan. “Ini luar biasa,” ujarnya. Dia berharap, pegawai lain bisa terinspirasi dan melaksanakan hal serupa di lingkungan masing-masing. “Ini bisa menjadi peluang bagi pegawai saat pensiun,” imbuhnya. Gubernur minta agar pupuk yang dihasilkan dari instalasi ini bisa dimanfaatkan oleh SKPD di lingkungan Pemprov Bali.
Gede Suwardhinata selaku pengelola instalasi menjelaskan, setiap harinya areal Kantor Gubernur menghasilkan 350-400 Kg sampah organik yang berasal dari dedaunan. Instalasi memiliki tiga blok pengolahan sampah yang masing-masing mampu menampung 4 meter kubik sampah. Dioperasikan sejak 25 Mei lalu, instalasi ini diperkirakan mulai menghasilkan pupuk organik mulai Agustus mendatang. “Tiap bulannya, 1 ton pupuk organik akan dihasilkan dari instalasi ini dan selanjutnya dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di areal gubernuran,” imbuhnya. Sebagaimana harapan Gubernur, pupuk organik yang dihasilkan dari instalasi ini nantinya juga akan dimanfaatkan untuk taman di masing-masing kantor SKPD Provinsi Bali.