Bandung, (Metrobali.com)

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Elly Yuzar meluruskan terkait isu adanya insiden antar warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang melibatkan terpidana korupsi e-KTP Setya Novanto di dalam lapas.

Dia menegaskan WBP yang mengalami insiden itu bukanlah Setya Novanto, melainkan WBP yang dekat dengan mantan Ketua DPR RI tersebut yakni antara mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Amiril Mukminin mantan sekretaris pribadi eks Menteri KKP Edhy Prabowo.

“Tidak ada perselisihan antara Pak Setnov dan Nurhadi di dalam lapas, karena mereka kan berteman sejak lama. Yang ada selisih paham antara orang dekat mereka. Jadi cuma salah paham,” kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Adapun Amiril Mukmini menurutnya merupakan orang dekat dari mantan Sekretaris Makamah Agung (MA) Nurhadi. Namun perselisihan itu menurutnya sudah selesai tiga pekan lalu.

Dia memastikan pihaknya langsung mengambil tindakan atas insiden tersebut. Menurut dia, Irvanto yang terlibat insiden tersebut langsung menjalani sanksi pengurungan di sel-nya selama enam hari.

Kalapas juga membantah soal adanya isu pembayaran uang sebesar Rp900 juta untuk merenovasi kamar Nurhadi.

 

“Tidak ada, semua biaya renovasi kamarnya Pak Nurhadi dilakukan oleh dinas dan bukan biaya pribadi seperti berita yang beredar. Karena memang WC kamar Pak Nurhadi macet, sehingga harus diperbaiki. Jadi tak ada pembayaran dari warga binaan, apalagi sampai 900 juta seperti yang digosipkan,” kata Elly.

 

Sebelumnya, terpidana megakorupsi e-KTP Setya Novanto dan mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dikabarkan berselisih di Lapas Sukamiskin. Ditjen Pemasyarakatan pun membenarkan hal itu.

“Perselisihan sudah selesai, itu kejadian lama,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Rika Apriyanti.

Sumber : Antara