AA Gede Yuniartha Putra

AA Gede Yuniartha Putra, SH.MH
Denpasar (Metrobali.com)-

Kadis Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra, SH. MH dari Kantornya di Denpasar, Selasa (19/01) menegaskan Pariwisata Bali aman dikunjungi bagi wisatawan meski akhir akhir banyak sekali ancaman terkait teror yang berkembang. “Kami menjamin pariwisata Bali aman untuk dikunjungi wisatawan yang kerap datang ke Bali,” tegasnya.

Langkah tanggap yang diambil pihak keamanan menurutnya merupakan salah satu jaminan yang diberikan pemerintah dalam menjaga kondusifitas Bali sebagai daerah tujuan pariwisata. “Kami sangat meng-apresiasi langkah tanggap yang diambil pihak keamanan terkait teror yang berkembang, bahkan dalam waktu yang relatif singkat mampu mengungkapnya,” imbuh Yuniartha begitu kerap disapa.

Disamping itu pula langkah nyata yang diambil pihaknya yaitu dengan mengirimkan “Surat Pernyataan” kepada konsulat ataupun perwakilannya yang ada di Bali. “Kami telah mengirimkan surat pernyataan pada semua Konsulat ataupun perwakilannya tentang keamanan pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata, tujuannya agar mereka tidak lagi termakan dengan isu isu yang menyesatkan,” tuturnya. Lagi pula ia juga menghimbau hotel hotel yang ada di Bali untuk meningkatkan pengamanan. “Saya juga berharap para pengunjung destinasi wisata ataupun tamu hotel jangan tersinggung jika diperiksa petugas,” tambahnya.

Ia tidak membantah jika isu sesat yang kerap dihembuskan pihak tertentu dimanfaatkan untuk menjatuhkan citra pariwisata Bali. “Banyak sekali isu sesat yang dihembuskan pihak diluar sana untuk menjatuhkan citra pariwisata Bali, dan ini kerap menguntungkan pihak mereka,” ujarnya geram.

Ia juga mengatakan, hingga kini belum ada satupun negara yang mengeluarkan “Travel Advisory” terkait isu isu yang berkembang, namun demikian menurutnya Travel Adisory yang dikeluarkan masing masing negara merupakan hak mereka dalam melindungi warganya yang ingin bepergian ke negara tertentu. “Namun kita telah mengambil langkah antisiptif terlebih dahulu, agar jangan sampai keluar Travel Advisory,” tukasnya.

Selain isu teror, yang paling gress yaitu adanya permainan oknum money change ilegal, bahkan telah berulang kali diunggah ke media sosial. “Sebenarnya ini isu lama yang kembali dihembuskan pihak yang ingin bermain untuk popularitas dirinya sendiri, namun karena kita sudah kerja lintas sektoral hal hal yang demikian cepat kita antisipasi,” jelas Kadis yang berpenampilan kalem ini. Terkait hal ini ia juga menghimbau pihak Angkasa Pura sebagai yang punya otorita di Bandara, untuk menambah jumlah money change. “Sekarang yang ada hanya dua money change, akibatnya terjadi penumpukkan wisatawan, padahal mereka sudah cukup lelah dengan long tripnya,” katanya. Bahkan pihaknya pernah menyampaikan hal itu pada pihak otorita, namun rupanya otorita terkesan “cuek bebek”.

Dikesempatan ini Yuniartha mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Menteri Pertahanan, Moeldoko yang mengungkapkan secara terbuka, jika Bali jadi salah satu target teror. “Mestinya hal hal seperti itu jangan diungkap di depan publik, jelas ini akan mempengaruhi wisatawan yang akan datang ke Bali, mereka akan ragu ragu. Cukuplah berita semacam itu jadi konsumsi internal, jangan diungkap ke publik,” kata Yuniartha dengan nada kecewa.

Sebagai regulator pariwisata yang ada di Bali, Yuniartha belum lama ini telah mengumpulkan seluruh Dispar Kabupaten/Kota, tujuannya untuk lebih meng-efektifkan potensi daerah melalui agenda promosi yang akan dilakukan sepanjang tahun 2016. “Promosi pariwisata akan kita tingkatkan sepanjang tahun 2016 ini melalui agenda atau potensi daerah masing-masing, bahkan belum lama ini kami telah kumpulkan seluruh Dispar Kabupaten/Kota untuk membuat agenda kegiatan wisata masing masing daerahnya,” tutup Yuniartha.