Foto: Praktisi pariwisata yang juga pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali I Gusti Ngurah Bagus Eka Subagiartha yang akrab disapa Gus Eka.

Denpasar (Metrobali.com)-

RS Internasional Bali yang akan dibangun di kawasan Sanur, Denpasar digadang-gadang menjadi destinasi wisata kesehatan (health tourism atau medical tourism) yang akan mampu bersaing dengan negara-negara seperti Singapura, Malaysia dan lainnya.

Namun rencana itu diharapkan tidak sebatas wacana sebab selama ini wacana yang sama juga digaungkan ketika pembangunan RS Bali Mandara milik Pemerintah Provinsi Bali. Namun saat ini ketika RS Bali Mandara sudah beroperasi, tidak jelas juga realisasi RS ini menjadi tujuan health tourism/medical tourism.

“Kita dukung pembangunan RS Internasional Bali dan kalau mau dijadikan pengembangan health tourism atau medical tourism. Tapi RS Bali Mandara yang awalnya juga dicanangkan untuk medical tourism juga harus dapat perhatian, harus dituntaskan dulu, jangan seolah-olah terlupakan dengan adanya pembangunan RS Internasional Bali,” kata praktisi pariwisata yang juga pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali I Gusti Ngurah Bagus Eka Subagiartha, Rabu (5/1/2022).

Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Eka ini pengembangan RS Bali Mandara yang sejak awal pembangunannya di era Gubernur Bali Made Mangku Pastika dicanangkan dan diwacanakan untuk menggarap potensi wisata kesehatan (health tourism atau medical tourism) harus dituntaskan.

Apa yang menjadi kekurangan RS Bali Mandara saat ini harus dilengkapi baik misalnya menyangkut fasilitas kesehatan berteknologi tinggi (peralatan maupun laboratorium), SDM yang berkualitas dan memenuhi kualifikasi, aspek manajemen dan lainnya.

 

Pihaknya pun berharap hal tersebut mendapat perhatian serius Gubernur Bali Wayan Koster. Apalagi saat ini di era Gubernur Koster sedang gencar-gencarnya dilakukan pembangunan infrastruktur seperti short cut, rencana jalan tol, pelabuhan di Sanur dan penataan di berbagai tempat di Bali seperti penataan kawasan suci Pura Besakih hingga pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung.

“Kalau memang mau fokus dan konsisten melanjutkan apa yang sudah dibangun dan dicanangkan pemimpin sebelumnya akan tercapai tujuan utamanya mewujudkan Bali sebagai destinasi health tourism atau medical tourism. Kita yakin Pak Gubernur tentu sudah memikirkan hal itu, tinggal sekarang harus ada dieksekusi dengan baik agar juga Bali punya daya tarik lain di sektor pariwisata, ” kata pengurus DPW Partai NasDem Bali bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.

Pihaknya pun berharap ada kesinambungan pembangunan dan program-program dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya di Bali. Jangan terkesan ganti pemimpin semuanya seperti memulai dari nol. Hal-hal baik dari pemimpin sebelumnya jangan malu untuk dilanjutkan.

“Jangan setiap pemimpin mulai meniadakan yang sudah berjalan dan memulai dari awal lagi. Jangan malu maupun tabu untuk melanjutkan pembangunan sebelumnya,” pungkas politisi NasDem asal Jembrana ini.

Seperti diketahui pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali dimulai ditandai dengan groundbreakingatau peletakan batu pertama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (27/12/2021). Pembangunan RS yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar ini dibangun melalui kerja sama dengan Mayo Clinic, Amerika Serikat (AS).

RS Internasional Bali ini diharapkan menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kesehatan, health tourism (wisata kesehatan) dan menjadi pilihan rumah sakit bagi masyarakat Indonesia yang selama ini memilih berobat ke luar negeri. (dan)