Jembrana (Metrobali.com)-

Gelombang pasang kembali menerjang  pesisir selatan kabupaten Jembrana. Kali ini menerjang Desa Dlodbrawah, Kecamatan Mendoyo. Akibatnya senderan kolam renang nyaris roboh. Bahkan kawasan rest area kolam renang tergenang air laut.

Wayan Yeni (42) salah seorang pedagang di barat kolam renang Dlodbrawah, mengatakan sejak dua hari belakangan gelombang pasang sangat tinggi. Bahkan saat purnama lalu, ketinggian gelombang air laut bisa mencapai 3 meter lebi. “Dulu gelombangnya tidak seperti ini. Tapi sekarang air laut sudah semakin dekat. Bahkan sudah mengancam tempat melasti” Jelasnya.

Pantauan di lokasi, selain masuk ke area wisata kolam renang, air laut juga nampak mengenangi sejumlah tambak warga di pesisir Banjar Celepud, Dlodbrawah dan kawasan tempat melasti. Bahkan tempat melasti terancam hilang lantaran tergerus abrasi. Demikian juga dengan tembok penyengker bangunan Pura Pengayat Roro Kidul milik warga setempat. Nampak sebagian sudah roboh.

Wayan Suarma (35), salah seorang warga setempat juga mengatakan hal yang sama. Bahkan akibat air laut pasang obyek wisata kolam renang menjadi sepi. Selanjutnya ia berharap abrasi di pesisir pantai selatan Delodberawah segera mendapat penanganan.

Perbekel Dlodbrawah, Made Rentana saat dikonfirmasi mengatakan abrasi adalah ancaman terbesar di wilayah pesisir pantai Dlodbrawah. Untuk mengantisipasinya ia mengaku akan segera membuat laporan ke Pemkab Jembrana. Sehingga masalah abrasi dapat segera ditangani oleh pihak provinsi maupun pusat. “Di Dlodbrawah, kira-kira ada 1 km lebih yang sudah terkena abrasi” Jelas Rentana.

Hal yang sama juga dikatakan Perbekel Perancak, Nyoman Wijana. Menurutnya gelombang pasang dengan ombak tinggi di pantai Perancak sudah dirasakan sejak Sabtu malam lalu. Kondisi ini katanya dapat memperparah abrasi di wilayahnya. Bahkan beberapa warganya yang menjadi nelayan tidak berani melaut karena gelombang tinggi. Bahkan beberapa nelayan yang nekat mencoba melaut, akhirnya kembali tanpa hasil. MT-MB