Foto: Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan DPP Peradah Indonesia menyerahkan bantuan PSBI Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 pada Kamis 17 Maret 2023.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan DPN Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 pada Kamis 17 Maret 2023. Penyerahan bantuan total 2.000 paket sembako ini secara simbolis dilakukan di Jero Taman Lestari Indah, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar, Provinsi Bali.

Bantuan ini terealisasi atas permohonan bantuan dari DPN Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia kepada Bank Indonesia. Dalam kesempatan penyerahan bantuan ini hadir pula Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali Andy Setyo Biwado, tokoh milenial yang juga pengurus Peradah Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD), Anggota DPRD Kabupaten Badung Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, tokoh masyarakat Denpasar I Made Kadek Arta, Perbekel Desa Peguyangan Kaja Made Parmita dan para perwakilan kelompok masyarakat penerima bantuan.

Rai Wirajaya mengungkapkan bantuan sembako PSBI ini disalurkan selain dalam rangka menyambut Nyepi tapi juga bagian upaya menjaga dan menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi di tengah sudah mulai ada kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.

“Umat Hindu di Bali merayakan hari Raya Nyepi pada tanggal 22 Maret. Kami serahkan mendahului sebelum masyarakat Hindu di Bali melaksanakan Melasti. Semoga dengan adanya ini bisa mengurangi terjadinya kenaikan inflasi dan mendukung masyarakat untuk tetap termotivasi menekan inflasi karena pemerintah dan BI tidak mungkin bisa secara keseluruhan,” ungkap Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

Rai Wirajaya menegaskan komitmen penyerahan bantuan sembako PSBI jelang hari raya keagamaan ini juga menjadi bagian komitmen bersama BI juga dalam menjaga dan menekan inflasi. “Apa yang kami sepakati antara BI dan Komisi XI DPR RI di tahun ini pertama kerjasama dalam rangka menjaga inflasi dan juga dalam penyaluran bantuan PSBI ini diambil momentum dalam momen perayaan hari raya keagamaan dari semua agama, terkait juga kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.

“Biasanya Februari dan Maret terjadi deflasi tapi sekarang terjadi inflasi karena ada kondisi. Jadi PSBI kami salurkan bersama BI untuk menjaga inflasi dengan spirit gotong royong. Tidak bisa pemerintah sendirian, kita harus bersama-sama,” sambung Rai Wirajaya.

 

Wakil rakyat yang dikenal rajin turun di tengah-tengah masyarakat ini mengajak segenap elemen masyarakat ikut berupaya menjaga inflasi jangan sampai melonjak terlalu tinggi apalagi juga jelang bulan puasa atau bulan Ramadhan.

“Sekarang trendnya beras dan cabai naik, kita jaga bersama jangan sampai terus melonjak di tengah kondisi cuaca yang hujan,” pesan wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Rai Wirajaya lantas meminta masyarakata aktif ikut melakukan pengawasan. Jika ada spekulan yang menimbun bahan kebutuhan pokok agar segera dilaporkan ke pihak berwenanga bisa ke kepolisian atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Kalau ada spekulan yang jumlahnya besar, segera informasikan, kami akan berkoordinasi agar bisa dikendalikan. Kami harap dalam kondisi seperti ini jangan terlalu deras inflasinya. Kita jaga bersama-sama ekonomi kita,” pungkas politisi senior PDI Perjuangan asal Peguyangan Denpasar ini.

Perwakilan DPN Peradah Indonesia Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD) mengatakan bantuan ini diberikan simbolis kepada masyarakat yang membutuhkan melalui lembaga dan kelompok masyaraka sebanyak 2000 paket sembako yang tersebar di Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

“Kami sampaikan terima kasih kepada BI dan Bapak Agung Rai Wirajaya atas bantuan sembako PSBI ini. Tentu kami dari Peradah juga siap mendukung upaya pemerintah, BI dan pihak terkait untuk gotong royong bersama-sama menjaga dan menekan inflasi. Kasihan masyarakat kalau harga kebutuhan pokok melonjak tinggi, apalagi sekarang ekonomi baru pulih dari dampak pandemi,” kata APD yang juga akrab disapa Jung Mita ini.

Sementara itu Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado menyampaikan, Bank Indonesia turut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

Dikatakan kondisi ekonomi di Provinsi Bali telah berangsur pulih yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 4,84% (yoy) di tahun 2022 yang ditopang oleh sektor transportasi, pengadaan listrik serta akomodasi dan makan minum. Pemulihan ekonomi tersebut sejalan dengan pulihnya pariwisata di Bali yang diupayakan oleh berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Daerah dan pihak-pihak lainnya.

Meskipun begitu, Provinsi Bali saat ini masih menghadapi permasalahan lain seperti inflasi. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Tingkat inflasi yang cukup tinggi akan mengurangi daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Tercatat inflasi Provinsi Bali masih di atas level nasional dengan tingkat inflasi di bulan Februari mencapai 0,07% (mtm) dan 6,35% (yoy). Tingkat inflasi tersebut cenderung meningkat sejalan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) baik hari raya Nyepi dan bulan suci Ramadhan.

Menyikapi permasalahan tersebut, sebagai bentuk kepedulian Bank Indonesia dalam meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya di HBKN, Bank Indonesia memberikan bantuan berupa paket sembako kepada kelompok masyarakat melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

“Sebagaimana kegiatan hari ini dilakukan penyerahan PSBI sosial dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 Tahun 2023 bersama Bapak Agung Rai Wirajaya,” ungkap Andy.

 

Selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, PSBI ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat. Di lain sisi, dalam mengendalikan inflasi menyambut hari raya Nyepi dan bulan suci Ramadhan, Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah juga melaksanakan Operasi Pasar dalam rangka memastikan tersedianya komoditas pangan yang terjangkau bagi masyarakat.

“Sejauh ini secara ketersediaan barang sudah sangat cukup dari Bulog, distributor dan Perumda sudah sangat siap menghadapi bulan Nyepi maupun bulan puasa. Semua jenis kebutuhan baik beras, gula pasir, minyak goreng semua sudah sangat cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ungkap Andy.

“Kalau ada spekulan kami di TPDI kerjasama dengan satgas pangan. Disitu ada unsur polisi dan TNI. Kalau memang ada terjadi seperti itu mereka yang bisa menindaklanjuti,” pungkas Andy. (wid)