Foto: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng dari Partai NasDem Made Putri Nareni.

Buleleng (Metrobali.com)-

Masa jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama wakilnya I Nyoman Sutjidra tinggal 6 bulan lagi. Pemimpin di “Bumi Panji Sakti” ini diharapkan mampu menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, memenuhi janji-janji kampanye terdahulu serta meninggalkan legacy kepemimpinan yang baik.

“Kita tetap berharap di akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati akan meninggalkan legacy, warisan yang baik untuk masyarakat umum Buleleng. Kalaupun tidak mencapai target seperti yang diharapkan, ya paling tidak mendekati. Jangan sampai kondisi pandemi dijadikan alasan untuk tidak mengarah kesana,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng dari Partai NasDem Made Putri Nareni, Rabu (9/2/2022).

Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat banyak program pemerintah tidak bisa berjalan optimal. Refocusing anggaran yang diarahkan untuk penanganan pandemi juga membuat program prioritas terkendala karena kekurangan anggaran di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menurun sehingga membuat APBD ikut terkoreksi.

“Kami sadari kondisi saat cukup berat ini tapi kami tetap mendorong dan mengawal agar Bupati dan Wakil Bupati mampu menuntaskan program-program di RJMD jelang habis masa jabatan yang mendekati enam bulan,” ujar Nareni.

Anggota Dewan dua periode dari NasDem ini menegaskan pemimpin tidak bisa berdalih karena pandemi Covid-19, program-program prioritas tidak bisa berjalan walau juga alasan tersebut tidak sepenuhnya salah.

“Kita memang rasakan PAD terkontraksi, anggaran difokuskan ke Covid-19. Jadi beberapa program di RPJMD tidak sepenuhnya optimal. di satu sisi Pak Bupati dan Pak Wakil pernah menyampaikan walaupun demikian tetap tidak jadi alasan untuk tidak bekerja semaksimal mungkin. Apalagi ini sudah bulan-bulan terakhir masa jabatannya,” papar Nareni.

Srikandi NasDem asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini menyebutkan beberapa target capaian program di RPJM dalam beberapa hal belum tercapai misalnya di bidang lapangan pekerjaan, peningkatan SDM dan pengembangan pertanian serta sejumlah program lainnya.

“Ya pada akhirnya kita harus sama-sama realistis. Di satu sisi itu menjadi kebutuhan masyarakat, di sisi lain faktanya pemerintah keteteran dengan pandemi dimana PAD melorot, sedangkan program harus berjalan,” ungkap Nareni.

Namun apapun kondisinya, Dewan tetap mendorong Bupati bersama Wakil Bupati dan jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tetap bekerja maksimal dan memenuhi kebutuhan masyarakat utamanya terkait lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi.

Di masa pandemi ini kebutuhan pekerjaan akan tinggi karena banyak orang kehilangan pekerjaan. Kemudian juga PRnya bagaimana meningkatkan kualitas SDM jika anggaran tidak banyak.

“Tentu di tengah terhimpitnya anggaran, disitulah peran pimpinan untuk melakukan hal terobosan dan inovasi, sehingga seimbang, janji kampanye dan kebutuhan masyarakat serta program prioritas dapat diwujudkan,” pungkas perempuan kelahiran Singaraja, 22 Mei 1963 ini. (wid)