Jembrana (Metrobali.com)
Hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah tinggal menghitung hari. Hari raya Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020.
Di Kabupaten Jembrana menjelang hari raya Idul Adha permintaan akan hewan kurban seperti sapi dan kambing mengalami penurunan. Bahkan dimasa pandemi Covid-19 ini penurunan akan hewan kurban mencapai 50 persen lebih.
“Sepi, beda dengan tahun lalu. Mungkin karena lagi Covid (pandemi Covid-19)” ujar Made Artawa, salah seorang penjual kambing asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Rabu (29/7).
Tahun lalu kata dia, penjualan hewan kurban khususya kambing hingga dua hari menjelang Idul Adha bisa laku sampai 400 ekor. Namun kini turun hingga 60 persen.
“Tahun lalu ada 400 ekor kambing yang saya kirim ke Denpasar. Sekarang baru 175 ekor” jelas Artawa.
Selain dikirim ke Denpasar lanjutnya, kambing yang ia beli dari sejumlah peternak di Jembrana, juga dijual untuk memenuhi kebutuhan di Jembrana. Namun permintaan akan kambing di Jembrana juga mengalami penurunan.
Ia menduga menurunnya permintaan akan kambing juga disebabkan meningkatnya harga kambing ditingkat peternak, selain faktor pandemi Covid-19.
Menurutnya tahun lalu harga kambing dengan bobot 200 Kg sampai 250 Kg kisaran Rp.2 juta sampai Rp.2,5 juta. Namun kini bisa mencapai Rp.3 juta lebih.
Sementara itu memastikan hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak untuk dikonsumsi, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menurunkan petugasnya untuk melakukan pemeriksaan.
Satu persatu hewan kurban berupa kambing dan sapi diperiksa petugas. Pemeriksaan dilakukan mulai dari pemeriksaan fisik hingga mata, mulut, hidung dan alat kelamin serta usia hewan kurban.
Ini dilakukan guna mengantisipasi adanya hewan kurban yang mengidap penyakit menular ataupun hewan yang tidak layak dikonsumsi karena sakit.
“Dari pemeriksaan tadi semuanya sehat. Tapi ini baru secara fisik” ujar Wayan Widarsa, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.
Selain pemeriksaan fisik lanjutnya, juga dilakukan pemeriksaan dalam berupa pemeriksaan daging dan organ dalam hewan kurban. Hal ini dilakukan guna memastikan daging hewan kurban layak untuk dikonsumsi. (Komang Tole)