Klungkung ( Metrobali.com )

Apes menimpa Sang Putu Jegjeg 55, warga dusun Penarukan, desa Bumbungan, Banjarangkan, Klungkung, meregang nyawa ketika terjatuh dari pohon cengkeh setinggi kurang lebih 6 meter. Korban sendiri sebagai pemetik cengkeh sudah dilakukan sejak lima hari yang lalu. Pada hari terakhir Jumat ( 26/7 ) entah apa penyebab dan tidak ada satupun warga yang mengetahui, korban ditemukan tergeletak dalam posisi telungkung dibawah pohon cengkeh milik Wayan Roja 55 warga dusun kanginan, desa Bakas, Banjarangkan, Klungkung.

Dari imformasi yang dihimpun Metrobali.com, di TKP menurut pemilik pohon cengkeh Wayan Roja menyampaikan korban sendiri sudah lima hari bekerja memetik cengkeh yang ada dibelakang rumah. Pohon Cengkeh miliknya ada lima pohon. Itupun menurut Roja sudah dijual borongan ( pajegang, red bhs bali ) dan dirinya tidak tahu percis korban jam berapa datang dan selesai memetik cengkeh. ” Cengkeh itu sudah saya jual semuanya ( pajegang, red ), jadi tidak tahu banyak kapan korban datang dan selesai memetik cengkeh ” ungkapnya. Ketika korban dikatakan terjatuh dari pohon setinggi kurang lebih 6 meter, menurut Roje mengaku sedang berada di balai desa karena ada upacara persiapan Ngaben.

Sementara saksi yang pertamakali mengetahui korban tergeletak dibawah pohon cengkeh adalah Putu Aditya Saputra 10 warga setempat. Saksi adalah murid SD ketika itu pulang dari sekolah sekira pukul 12.00 wita dan melintas di TKP, di mana korban dilihat tergeletak dalam posisi telungkup. Mengetahui ada orang tergeletak sesampai di rumah saksi memberi tahu kakak kandungnya yang bernama Putu Yoga Saputra 15. Selanjutnya kakak beradik itu menuju TKP dan menurutnya korban dilihat sudah tidak benafas alias meninggal dunia, dan langsung memanggil tetangga untuk membantu korban dibawa ke RSUD Klungkung.

Ditemui di UGD Klungkung tampak korban diletakan dipalbet dan ditutupi kamben. Anggota identivikasi Polres Klungkung sedang mengambil sidik jari korban. Keluarga dan kerabat korban dengan berpakian adat banyak yang datang, hingga suasana di depan UGD  tampak rame.

Sang Nyoman Tagel 40 yang mengaku sebagai keluarga korban menuturkan bahwa korban sudah biasa melakukan pekerjaan sebagai pemetik cengkeh. Sebelum kejadian korban pada Jumat ( 26/7 ) sekira pukul 07.00 wita pamit menuju tempat memetik cengkeh. Dan sekira kurang lebih pukul 13.00 wita dirinya menerima kabar bahwa korban sudah meniggal karena terjatuh dari pohon cengkeh setinggi 6 meter dan sudah dikirim ke RSU Klungkung. ” Saya diberi kabar pukul 13.00 wita bahwa korban sudah meninggal karena terjatuh dari pohon cengkeh ” ujarnya.    Rencana korban akan dikubur esok hari, selasa ( 27/7 ), imbuhnya.

Sementara dikonfirmasi terkait penyebab korban terjatuh hingga meregang nyawa, petugas jaga UGD tidak bisa memberikan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Begitu juga Polisi yang adapun sampai tidak tahu ketika ditanya Metrobali.com. Hingga berita ini diturunkan penyebab meninggalnya korban seolah ditutup-tutupi petugas jaga UGD. SUS-MB