eks Foto : Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara saat nyanggingin dalam Upacara Atiwa Tiwa, Manusa Yadnya dan Atma Wedana Desa Pakraman Ubung, Warespati Wage, Kamis (26/9) di Lapangan Jalan Pidada IX Ubung Denpasar.

 

Denpasar, (Metrobali.com)

Desa Pakraman Ubung Denpasar Bersinergi dengan LPD Desa Pakraman Ubung menggelar Upacara Atiwa Tiwa, Manusa Yadnya dan Atma Wedana untuk kedua kalinya yang bertepatan dengan Rahina Warespati Wage, Kamis (26/9) di Lapangan Jalan Pidada IX Ubung Denpasar.

Terlihat sejak pagi ratusan warga sudah tampak memadati areal Bale Peyadnyan  untuk mengikuti prosesi upacara Mepandes Massal, yang mana dari prosesi upacara mepandes massal ini ada yang menarik perhatian masyarakat, yakni dari 10 Sangging yang akan bertugas Menatah (mengasah gigi para peserta) tampak diantaranya Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang ikut serta menjadi sangging.

Sebagai Wakil Walikota Denpasar Jaya Negara memang tidak asing lagi dalam tugas selaku Sangging. Terlihat Jaya Negara  begitu terampil dan apik dalam menatah para peserta Mepandes Massal ini dengan menatah tiga peserta.

Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Anggota DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, Bendesa Desa Pakraman Ubung, I Made Jesna berseta tokoh agama setempat.

Bendesa Desa Pakraman Ubung, I Made Jesna yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, kegiatan ini sudah kedua kalinya diadakan dimana sebelumnya sudah dilaksanakan pada lima tahun lalu dan akan menjadi anggenda setiap lima tahun sekali.

Adapun rangkaian acara ini sudah dimulai dari tanggal 30 Agustus 2019 lalu dengan Nyukat Genah, dilanjutkan melaspas penggorong pada tanggal 4 September 2019, sedangkan pada Warespati Wage tanggal 26 September ini dilaksanakan upacara Menek Kelih dan Metatah/ Mepandes Massal yang diikuti 236 orang pemilet (peserta), terdiri dari 10 mengikuti upacara ngaben, metatah 82 orang, mamukur 62 puspa, dan nyambutin sebanyak 82 anak.

“Diharapkan dengan adanya Atiwa Tiwa, Manusa Yadnya dan Atma Wedana ini, masyarakat bisa terbantu dan bisa meringankan beban dari mereka untuk melaksanakan swadarma sperti ini karena cukup besar biayanya dan kami juga akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini sebagai upaya meneruskan adat istiadat serta kepedulian kepada masyarakat, karena upacara ini tidak dipungut biaya dan bisa mempererat persaudaraan antara warga Desa Pakraman Ubung,” ungkapnya. (ays’/humas.dps).