JASA PENGIRIMAN PAKET

Tuban (Metrobali.com)-

Penyelundupan narkoba  melalui jasa pengiriman paket di tahun 2014 semakin tinggi. Hal ini diungkapkan Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Bali,  AKBP Joni Lai usai rilis Warga Negara Jerman yang menyelundupkan narkoba jenis cocaine di Kantor Bea dan Cukai, Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung, Sabtu (27/9)

Menurutnya, pengedar narkoba saat ini semakin sering menyelundupkan barangnya melalui jasa pengiriman, sepanjang tahun 2014 hingga September ini ada 17 kasus narkoba yang dikirimkan lewat penitipan jasa paket.

Dari 17 kasus itu yang paling banyak ditemukan paket berisi narkoba di Kantor Pos Renon, Denpasar sebanyak 8 kali.

Selain melalui jasa Kantor Pos, pihaknya juga mengungkapkan agen jasa pengiriman paket seperti  DHL, TIKI, dan jasa-jasa paket kiriman lainnya menjadi sasaran para pengedar narkoba yang ingin mengedarkannya di pulau Bali.

“Para pengedar ini memakai jasa penitipan mulai yang harganya murah hingga yang mahal. Kalau memakai paket jasa kiriman yang murah dan itu lolos dia pasti akan mengulanginya lagi,”ujarnya.

Selain melalui jalur jasa pengiriman paket, para pengedar narkoba menyelundupkan narkobanya melalui darat.

“Kasus narkoba di Bali ini tergolong banyak, apalagi polresta beberapa hari yang lalu menangkap komplotan pembuat narkoba,” ucapnya.

Imbuhnya, dari pihak Polda Bali sendiri akan terus mengawasi kiriman-kiriman paket di jasa penitipan barang. Selain itu juga mengawasi para remaja agar tidak terjerumus memakai obat-obatan terlarang.

“Kita terus sosialisasi kepada anak-anak remaja dan masyarakat pada umumnya akan bahaya menggunakan narkoba,” tutupnya. SIA-MB