Denpasar, (Metrobali.com)-

Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan, dari data total kejadian di Bali, pada bulan Januari-Februari 2023 turun dibandingkan bulan dan tahun yang sama, yaitu dari 348 kejadian ke 245 kejadian. Hanya saja ada peningkatan estimasi kerugian tercatat Rp 17,1 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp 6,8 miliar lebih.

“Estimasi kerugian Rp17,1 miliar ini dikarenakan rusak berat akibat tanah longsor,” ujar Rentin, Senin (27/2/2023).

Dari 245 total bencana di 9 kabupaten yaitu di Kota Denpasar, Tabanan, Badung, Klungkung, Bangli, Jembrana, Denpasar, Karangasem dan Buleleng.

Kabupaten Buleleng menempati urutan pertama dalam hal peristiwa kebencanaan yakni sebanyak 68 kejadian dimana bencana tanah longsor mendominasi.

Kemudian diurutan kedua ada kabupaten Badung dan Karangasem masing-masing diangka yang sama yakni sebanyak 52 kejadian, dimana kejadian juga didominasi tanah longsor.

Peringkat keempat Kota Denpasar dimana ada 19 kejadian, Bangli 16, Jembrana 13 kejadian, Klungkung 11, Tabanan 9 dan Gianyar 5 kejadian.

Dampak dari kejadian seluruh jenis bencana tersebut antara lain : 1 jiwa meninggal dunia, 6 jiwa luka-luka, 436 bangunan terdampak, 131 rusak berat, 202 rusak sedang, 103 rusak ringan.

Pewarta : Tri Prasetiyo