Buleleng (Metrobali.com)-

Janji PT. General Energy Bali terhadap ratusan Kepala Keluarga yang
tergusur pelaksanaan pembangunan Mega Proyek Pembangkit Tenaga Listrik
Uap, PLTU Celukan Bawang sejak empat tahun belum terealisasikan secara
penuh, sejumlah warga masih belum mendapatkan hak sertifikat tanah
termasuk sejumlah fasilitas social, akibatnya, Warga di Desa Celukan
Bawang mengancam untuk menutup pelaksanan Proyek PLTU tersebut.
Puluhan warga Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak, khususnya yang
terkena pengusuran Mega Proyek Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik
Uap, PLTU, selasa siang mendatangi Kantor Perbekel Desa setempat dan
mengancam untuk menutup sekaligus melarang berbagai kegiatan di areal
Proyek PLTU Celukan Bawang menyusul belum direalisasikannya hak-hak
atas warga yang terkena relokasi terkait sertifikat tanah dan belum
tuntasnya fasilitas umum yang dijanjikan PT General Energy Bali.
Kedatangan warga diterima Perbekel Desa Celukan Bawang, Muhajir
bersama sejumlah pengurus Desa Celukan Bawang dan langsung melakukan
dialog secara terbuka di Ruang Pertemuan Kantor Perbekel setempat,
wargapun mengungkapkan berbagai aspirasinya terkait sejumlah
permasalahan yang hingga saat ini masih belum direalisasikan PT.
General Energy Bali dan dinilai telah merugikan masyarakat, demikian
juga warga menginginkan agar untuk sementara lokasi dan kegiatan
pelaksanaan Proyek yang dilakukan China Huadian Engineering
Corporation dan China Huadian Development ditutup atau dihentikan
hingga janji-janji dari PT. General Energy Bali diberikan langsung
kepada warga.
Haerudi, Tokoh Masyarakat Desa Celukan Bawang mengatakan, warga yang
tergusur akibat proyek PLTU Celukan Bawang telah bersabar dan selama
empat tahun menunggu realisasi janji-janji yang sempat dilontarkan PT
General Energy Bali termasuk sejumlah pejabat di Kecamatan, namun hal
itu tidak kunjung selesai, baik masalah sertifikat warga maupun
sejumlah fasilitas umum warga.
Haerudi menegaskan, sebelum janji-janji tersebut diselesaikan
pihak-pihak terkait, warga meminta agar kegiatan pelaksanaan Mega
Proyek PLTU Celukan Bawang dihentikan dan hal tersebut telah
disepakati Perbekel Celukan Bawang yang berencana akan mengirimkan
surat agar keinginan warga dapat diselesaikan dengan cepat, namun bila
hal itu tidak dituntaskan dalam waktu yang telah ditentukan warga akan
turun langsung ke lokasi proyek untuk menutup Proyek PLTU tersebut.
Perbekel Desa Celukan Bawang, Muhajir mengatakan, berdasarkan
pertemuan yang telah dilakukan, Aparat Desa Celukan Bawang akan
mengirimkan surat kepada PT General Energy Bali dalam menyikapi
aspirasi masyarakat tersebut, namun bila tiga kali surat yang
dilayangkan tidak mendapat tanggapan, warga secara paksa akan menutup
lokasi PLTU Celukan Bawang.
Sementara, di lokasi proyek PLTU Celukan Bawang terlihat sejumlah
aktifitas beberapa pekerja yang tengah menyiapkan berbagai dukungan
sarana dan prasana pembangunan proyek, bahkan sejumlah alat-alat yang
langsung didatangkan dari China berada di lokasi yang rencananya akan
dipasang mulai tahun ini. UDIN-MB