TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tokoh Nasional pengerak reformasi tahun 1998 Amien Rais menilai bahwa kasus Nazaruddin saat ini sudah berakhir alias game over. Menurutnya tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games tersebut tidak akan membuka peta korupsi yang bisa menyentuh para politisi, khusunya mereka yang ada di lingkar kekuasaan.

“Saya tidak ingin mendahului takdir, tapi saya berani ambil kesimpulan, bahwa kasus nazarudin ini sudah selesai. Jangan harapkan Nazaruddin bisa membuka peta koropsi di negeri ini, sehingga bisa menyentuh tokoh-tokoh politik,” kata Amien saat ditemui di Komplek Liga Mas Indah, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2011).

Kata Amien suami dari Neneng Sri Wahyuni tersebut tidak mungkin membongkar peta korupsi sampai ketingkat atas, karena KPK, kepolisian, kejaksaan, penguasa, dan anggota DPR, bahkan LSM sudah bergabung dalam koalisi besar untuk menetapkan status quo supaya menciptakan negeri yang seperti saat ini.

“Jadi di dalam negeri yang seperti keruh ini banyak orang bisa memancing ikan tanpa ketahuan, saya kira ini sebuah musibah nasional,” ucapnya.

Meskipun demikian, Amien mengajak supaya kita semua tidak boleh berputus asa dengan keadaan ini. Lalu, bagaimana caranya untuk mengeluarkan negeri ini dari orang-orang korup?

“Kalau menurut saya tetap pucuk pimpinan nasional harus memberikan teladan. Bersihkan istana dari berbagai tikus, kemudian kementerian-kementeria yang mengelola uang puluhan triliun juga harus dilihat dengan teliti,” katanya.

Kemudian KPK jangan menjadi lembaga yang terus-terusan tidak tahu masalah. “Jadi kelemahan fundamental KPK bahwa sebagai lembaga super body untuk menegakan hukum dalam rangka libas korupsi, KPK tidak punya road map, sehingga seperti orang buta yang meraba-meraba, dan lupa tempat korupsi dimana,” ungkapnya.