MENPORA

Denpasar, (Metrobali.com) –

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengaku telah menyiapkan masa depan hari tua atlet berprestasi. Baru-baru ini, ia melanjutkan, telah menggelontor puluhan juta kepada atlet berprestasi. “Jaminan hari tua sudah kita sampaikan di Hotel Sahid. Mereka yang dapat emas di Olimpiade sebelumnya perbulan dapat Rp20 juta, perak Rp15 juta, perunggu Rp10 juta,” jelas Imam di Denpasar, Senin, 20 Juni 2016.

Awalnya, dana puluhan juta itu akan digelontor tiap bulan. Namun kebijakan itu diubah dan disalurkan tiap tahun. “Akhirnya tidak kita berikan perbulan, tapi pertahun. Gelondongan begitu. Itu jadi kebijakan baru, sampai meninggal,” jelasnya.

Menpora sedang mengusahakan agar pendanaan itu bisa berdiri sendiri, tidak diambil dari keuangan kementerian. Sebab, jika dana itu diambil dari kementerian, Imam mengaku harus memenuhi standar administrasi yang ketat. “Sedang kami usahakan ini berdiri sendiri, tidak nyantol di anggaran kami. Karena kalau nyantol di anggaran kami mesti mengikuti aturan regulasi tetap. Rekening harus benar, persyaratan-persyaratan harus disampaikan ke Dirjen Anggaran dan lain sebagainya,” jelas dia.

“Tapi kalau ada lembaga sendiri, mungkin ke depan akan dapat jadi model yang baik. Mereka dapat bonus hari tua tidak dengan regulasi yang ketat di kementerian,” tambahnya.

Sementara itu, mengenai masa depan atlet yang ditemuinya akan berlaga di Brazil, mayoritas dari mereka ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenpora. “Saya berterimakasih. Saya kalau berkunjung ke Pelatnas tidak pernah dengar statement kayak tadi itu. Baru di tempat ini saya mendengar mereka juga ingin punya masa depan lewat PNS,” paparnya.

Menurut Imam, keinginan itu bisa menjadi opsi bagi masa depan atlet berprestasi nantinya. “Saya kira juga itu opsi yang harus kita siapkan bersama dan kami sudah membicarakan dengan Kemenpan, bilamana nanti ada rekrutmen PNS maka harus ada porsi yang jelas, terukur, tentu dengan cara seleksi yang mengedepankan prioritas. Kita akan buat MoU kita harus punya porsi PNS dari atlet berprestasi,” demikian Imam. JAK-MB