Mangapura (Metrobali.com)-

Kawasan Jembatan Tukad Bangkung yang merupakan jembatan tertinggi di Asia Tenggara yang menghubungkan objek wisata Kintamani, Kabupaten Bangli menuju Kabupaten Badung dan sebaliknya ditutup saat Festival Pertanian ke-2, 25-28 Juli 2013.

“Mengingat jalur itu merupakan jalan utama maka pemerintah memberikan jalur alternatif untuk mengalihkan lalulintas di kawasan itu sehingga tidak terjadi macetan panjang,” kata Kepala Dinas Petanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja di Mangapura, Senin (21/7).

Selain itu, di kawasan perbatasan tersebut dijaga petugas untuk memberikan komando pengalihan jalur selama kegiatan berlangsung.

Festival yang digelar setiap tahun itu diisi dengan berbagai kegiatan yang berlangsung sejak siang hingga malam hari. “Namun bukan berarti ditutup selama seharian penuh, diberlakukan sistem buka-tutup agar tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan tersebut,” ujarnya.

Menurut dia, jalur itu merupakan jalur yang sangat berbahaya mengingat badan jalan yang kecil dan sering terjadi hujan yang mengakibatkan jalanan licin sehingga masyarakat yang melintasi kawasan itu harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.

Jembatan Tukad Bangkung jalur utama yang menghubungkan Kitamani menuju Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, tetapi banyak juga digunakan oleh masyarakat dari Kabupaten Buleleng timur menuju Kota Denpasar.

Bagi masyarakat dari Kabupaten Buleleng bagian timur menuju Kota Denpasar dialihkan menggunakan jalur utama Kintamani yang menuju Kabupaten Bangli dan Kota Denpasar, sedangkan dari Kota Denpasar menuju Kabupaten Buleleng atau ke Kintamani juga dialihkan menggunakan jalan utama Kintamani.

Dengan adanya pengalihan jalur tersebut pihaknya memperkirakan akan terjadi pelonjakan pengguna jalan di kawasan utama tersebut. “Oleh karena itu kami berharap masyarakat tetap hati-hati agar tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan akibat pengalihan jalur tersebut,” ucapnya. AN-MB