Foto: FKIP Universitas Dwijendra dan Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Denpasar menandatangi Perjanjian Kerja Sama (PKS), Selasa (8/12/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dwijendra terus memantapkan pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pasca dua program studinya mendapatkan hibah pengembangan Kurikulum MBKM ini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Dua Prodi ini yakni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBDI) dan Prodi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPkn).

Sebagai tindak lanjut pengembangan MBKM di dua prodi ini, FKIP Universitas Dwijendra terus meningkat jalinan kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya Universitas Terbuka.

Untuk itu FKIP Universitas Dwijendra dan Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Denpasar menandatangi Perjanjian Kerja Sama (PKS) bertempat di lantai 3 Ruang Rektorat Universitas Dwijendra, Selasa (8/12/2020).

PKS ditandangani Dekan FKIP Universitas Dwijendra Drs. I Made Kartika, M.Si., dan Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Denpasar Agus Tatang Sopandi, S.Sn., M.Pd.

Disaksikan pula Wakil Rektor I Universitas Dwijendra Dr. I Ketut Suar Adnyana, S. S., M.Hum.,yang juga Ketua Tim Hibah Kurikulum MBKM PBID FKIP Universitas Dwijendra bersama Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Dra. Ni Made Suarningsih, M.Si., lalu Kaprodi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPkn) Putu Ronny Angga Mahendra, S.Pd., M.Pd., yang juga Ketua Tim Hibah Kurikulum MBKM Prodi PPKn FKIP Universitas Dwijendra serta jajaran dosen.

Penandantangan PKS ini sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Universitas Terbuka dengan Universitas Dwijendra Nomor 633/UN31.WR.4/HK.08.00/2020 dan Nomor 259/UD.II/Kerja-S/II/2020 tentang Kerja Sama Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Secara umum Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan bidang-bidang lain yang disepakati. Spesifik juga pada bidang pendidikan pengembangan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada dua prodi di FKPI yakni Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBDI) dan Prodi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPkn).

“Melalui PKS ini kami akan sharing berbagi pengalaman UT sebagai perguruan tinggi penyelenggara Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ). Semoga kolaborasi ini saling memperkuat kedua perguruan tinggi,” kata Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Denpasar Agus Tatang Sopandi, S.Sn., M.Pd.

Mengenai pengembangan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Terbuka Denpasar akan mengakomodir dan membantu apa yang diinginkan FKIP Universitas Dwijendra.

Sementara itu Dekan FKIP Universitas Dwijendra Drs. I Made Kartika, M.Si., mengungkapkan alasan memilih Universitas Terbuka (UT) Denpasar sebagai mitra dalam kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pula dalam pengembangan kurikulum MBKM.

Salah satunya karena Universitas Terbuka (UT) memiliki kelebihan dan keunggulan berpengalaman sebagai perguruan tinggi terkemuka di bidang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“UT paling jago ahli di PJJ kami berguru kepada UT. Harapannya lewat kerjasama dengan UT,  PJJ di masa pandemi bisa dikuatkan sekaligus juga dalam pengembangan pengembangan kurikulum MBKM,” terang Kartika.

Khusus terkait pengembangan kurikulum MBKM, nantinya mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBDI) dan Prodi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKn) FKIP Dwijendra bisa diperkenankan beberapa semester menempuh mata kuliah pada prodi yang sama di UT Denpasar

“Mahasiswa di dua prodi FKIP akan ikuti perkuliahan di UT dengan mengambil mata kuliah di prodi yang sama,” terang Wakil Rektor I Universitas Dwijendra Dr. I Ketut Suar Adnyana, S. S., M.Hum.,yang juga Ketua Tim Hibah Kurikulum MBKM PBID FKIP Universitas Dwijendra.

Selain itu dosen juga bisa berkolaborasi dalam pengajaran, penelitian hingga pengabdian masyarakat bersama-sama. “Jadi output harus ada beberapa dosen dari dua perguruan tinggi ini yang berkolaborasi melaksanakan  Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Suar Adnyana.

Untuk diketahui inti implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yakni memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan sebanyak tiga semester di luar prodi. Mereka bisa memilih pembelajaran dilaksanakan di prodi yang berbeda, perguruan tinggi yang sama atau yang kedua prodi yang sama tetapi di luar perguruan tinggi.

Untuk di FKIP Dwijendra, kurikulum MBKM  ini juga memberikan  eksistensi mengajar selama satu semester. Mahasiswa dianggap perlu diberikan eksistensi mengajar karena berkaitan dengan profil atau capaian dari masing-masing prodi itu sendiri.

Capaian belajar inilah yang diimplementasikan dalam kurikulum merdeka belajar kampus merdeka. Mahasiswa diberikan untuk mencari informasi lebih banyak berkaitan dengan kesempatan yang diberikan untuk kuliah ataupun mengasah kemampuan kompetensinya di luar.

Pelaksanaan merdeka belajar kampus merdeka ini nantinya akan diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan akademik tahun 2020 dan 2021. Program ini bisa diambil ketika nantinya mahasiswa sudah melaksanakan kuliah mulai semester lima.

Mereka diperkenankan mengambil program merdeka belajar kampus merdeka mulai semester lima dikarenakan sebelum itu mereka harus menuntaskan mata kuliah secara keilmuan. “Sehingga begitu dia semester lima, dia sudah mulai mempraktikkan kompetensinya itu di luar program studi,” jelas Suar Adnyana.

Dalam menjalankan Kurikulum MBKM ini khususnya untuk Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBDI) kerjasama beda prodi dalam Universitas Dwijendra sudah dilaksanakan oleh Prodi Bahasa Indonesia dan Daerah dengan Fakultas Ilmu Komunikasi.

Sementara pada prodi PPKn, kerjasama di dalam Universitas Dwijendra sudah dilaksanakan dengan Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum.

Sementara kerjasama dengan kampus lain untuk dua prodi ini dilaksanakan dengan Universitas Terbuka Denpasar, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara. (wid)