Jakarta (metrobali.com)Ibukota Indonesia yang sangat plural dan dinamis, Jakarta, akan menjadi penyelenggara The Second International Conference on Human Rights and Peace & Conflict in Southeast Asia. Acara ini diselenggarakan oleh The Southeast Asian Human Rights Studies Network (SEAHRN) / Jaringan Studi Hak Asasi Manusia Asia Tenggara bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan didukung oleh Lembaga Pembangunan Internasional Kanada, Lembaga Pengembangan Kerjasama Internasional Swedia, dan Institut Hak Asasi Manusia dan Hukum Kemanusiaan Raoul Wallenberg yang akan diselenggarakan pada 17 Oktober 2012 hingga 18 Oktober 2012 di Hotel Millennium Sirih, Jakarta Pusat.
Sekitar 60 hingga 80 karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, aktivis, dan akademisi, yang sebagian besar berasal dari Asia Tenggara, telah terpilih untuk menghadiri konferensi dua hari tersebut. Konferensi ini akan menyoroti isu-isu yang relevan seperti Kebebasan Akademik, ASEAN dan HAM, ASEAN dan Hubungan China dan Penentuan Nasib Sendiri, Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Perdamaian di Manipur. Diharapkan peserta konferensi akan terdiri dari peneliti yang berpengalaman di bidangnya, akademisi, perwakilan praktisi dari berbagai bidang, perwakilan pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan baik regional maupun internasional.
Konferensi ini merupakan penyelenggaraan yang kedua sejak SEAHRN berdiri pada tahun 2009. Jaringan ini beranggotakan 18 institusi akademik dari Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos and Filipina. The first International Conference on Human Rights in Southeast Asia telah diselenggarakan pada Oktober 2010 di Bangkok, Thailand. Adapun maksud dari penyelenggaraan konferensi ini adalah mewujudkan aspirasi Jaringan untuk memotivasi dan mendukung para sarjana, peneliti, dan aktivis dalam mengembangkan pengetahuan mereka tentang hak asasi manusia, perdamaian dan konflik di kawasan Asia Tenggara, juga untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan penelitian akademik. Hal ini juga bertujuan untuk mempromosikan lebih luas pengetahuan dan keterampilan tentang hak asasi manusia, perdamaian dan konflik di Asia Tenggara melalui diskusi akademik dan membangun jaringan. Secara khusus, The Second Conference on Human Rights, Peace and Conflict in Southeast Asia akan berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan tentang hak asasi manusia kontemporer dan perdamaian dalam konteks yang ditemukan di wilayah tersebut.
“Dimasukkannya Perdamaian dan Konflik dalam agenda pembahasan adalah hal yang membuat konferensi ini berbeda dari yang sebelumnya”, kata Mr Hadi Purnama, salah seorang anggota panitia inti konferensi yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Konferensi ini tentu akan membuka ruang untuk dialog dan perdebatan. Selain itu, mereka berniat untuk melayani sebagai platform dalam membangun jaringan antara akademisi, peneliti, LSM, lembaga nasional, regional dan internasional.
Puluhan pemimpin Indonesia yang aktif dan berprestasi, mendaftar sebagai relawan untuk konferensi ini. Mereka akan membantu penyelenggaraan konferensi dengan berbagai kapasitas, seperti logistik, dokumentasi, hubungan masyarakat, dan koordinasi. Para relawan SEAHRN terdiri dari mahasiswa dan aktivis hak asasi manusia yang berasal dari berbagai negara ASEAN.
SEAHRN mengundang semua pihak untuk turut mengikuti acara penting bagi hak asasi manusia, perdamaian dan konflik di wilayah Asia Tenggara ini. Anda bisa mendaftar sebagai peserta yang tidak mempresentasikan karya ilmiah dengan mengirimkan formulir registrasi lengkap ke seahrncon@gmail.com paling lambat pada tanggal 30 September 2012 untuk tetap mendapatkan tarif Early Bird. Untuk informasi lebih lanjut tentang konferensi dan mengunduh formulir pendaftaran, silakan kunjungi situs resmi konferensi di www.seahrn.org.

Sekilas mengenai The Southeast Asian Human Rights Studies Network (SEAHRN)
The Southeast Asian Human Rights Studies Network (SEAHRN) adalah konsorsium institusi akademik yang memberikan pendidikan hak asasi manusia melalui program studi, penelitian dan kegiatan penjangkauan di kawasan Asia Tenggara. Jaringan, yang didirikan pada tahun 2009, memiliki 14 lembaga anggota pendiri yang berasal dari 5 negara.
SEAHRN terlahir dari mimpi yang sama untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuan dan pemahaman siswa dan pendidik serta individu lain dan lembaga dari Asia Tenggara terkait isu hak asasi manusia. Tujuan ini akan dicapai dengan melakukan penelitian kolaboratif, meningkatkan kurikulum kursus dan program pelatihan, berbagi praktik terbaik dan melakukan pelatihan pembangunan kapasitas pendidik, staf dan mahasiswa pihak-pihak terkait dan juga lembaga. Selain itu, SEAHRN berusaha melakukan kerjasama dengan masyarakat sipil dan akademisi regional untuk mempertahankan promosi yang efektif dan perlindungan hak asasi manusia di wilayah tersebut. Jaringan ini bertujuan untuk membuka pintu bagi lembaga dan individu yang berminat berbagi visi untuk pengembangan hak asasi manusia di Asia Tenggara.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Mr. Joel Mark Barredo
E-mail : seahrncon@gmail.com
Tele/fax (+66) 28892151
Atau membuka website resmi konferensi: www.seahrn.org