Jakarta, (Metrobali.com)

Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti mengatakan pelaksanaan Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua Bali menjadi wadah internasional dalam memperkokoh kerjasama antar negara di dunia.

Menurut Dyah, hal tersebut menjadi penting ditengah kondisi dunia yang saat ini mulai terjadi konflik antar negara dan juga keberpihakan negara terhadap negara lain yang dapat menyebabkan perang.

Hal tersebut dikatakan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti di Gedung Nusantara III Jakarta (18/3/2022).

Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 merupakan momentum bagi masing-masing negara untuk saling menguatkan satu sama lain. Pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk dapat saling bertukar ilmu antar negara, ujar Dyah.

“Dan IPU ini merupakan ajang tersendiri untuk kita membahas lebih detail lagi bagaimana lintas negara bisa bekerja sama. Selama ini ada beberapa kedutaan atau duta besar yang datang untuk mendiskusikan secara rinci bagaimana beberapa negara ini bisa bekerja sama,” katanya

Dalam gelaran IPU ke-144 nanti ada sebuah komitmen besar berkaitan dengan realisasi transisi energi. Mengingat, tema IPU ke-144 kali ini adalah ‘Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’. “Saya rasa IPU karena melibatkan lebih banyak lagi negara ini bisa jadi momentum, ucap anggota BKSAP Dyah
Nanti harusnya ada sebuah resolusi, komitmen besar bagaimana kita bisa merealisasikan transisi energi, karena emisi karbon yang datang dari sektor energi itu sangat amat melimpah,” pungkas Dyah Roro.

Selain itu, Dyah Roro berharap momentum tersebut dapat dimanfaatkan bagi pemuda parlemen untuk bisa menyuarakan isu-isu di masing-masing negara dimana dirinya juga akan terlibat dalam Forum of Young Parliamentarians. “Mudah-mudahan itu juga bisa menjadi momentum tersendiri bagaimana para pemuda di parlemen bisa menyuarakan di negaranya masing-masing terkait isu-isu yang mendesak, baik itu berkaitan dengan penanganan Covid-19 tapi juga climate change yang merupakan isu kini tetapi juga dampaknya terhadap masa depan generasi penerus bangsa,” ungkap politisi Partai Golkar tersebut.

Legislator dapil Jawa Timur X ini berharap, keterlibatan Indonesia dalam IPU, terlebih sebagai tuan rumah pada gelaran kali ini dapat memberikan multiplier efek yang panjang, khususnya dari segi pariwisata, transfer of knowledge maupun dari sisi investasi. “Banyak sekali hal yang tadi di satu sisi banyak isu yang akan kita dorong tetapi disamping itu bagaimana negara Indonesia juga bisa mendapat benefit. Dan itu momentum yang luar biasa, sangat luar biasa. Karena ada MotoGP Mandalika, kita ada IPU, juga ada G20, ini mengalami tahun yang menurut saya luar biasa dan kita harus maksimal dalam menyikapinya,” tutupnya. (RED-MB)