Poster_151107Jakarta (Metrobali.com)-

Dalam rangka menyambut Festival Sinema Prancis 2015, Institut Prancis di Indonesia (Institut Français d’Indonésie) menggelar Press Conference & Screening pada 25 November di Auditorium IFI Thamrin.

 Tahun ini, Festival Sinema Prancis akan merayakan ulang tahunnya ke-20 pada tanggal 3-6 Desember 2015 di 9 kota di Indonesia; Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar dan Balikpapan. Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Prancis di Indonesia sekaligus Direktur Institut Francais Indonesia (IFI), Marc Piton mengatakan, “20 tahun Festival Sinema Prancis menjadi momen untuk melihat banyaknya perubahan yang menggembirakan. Dulu, tak hanya film Prancis yang terbatas aksesnya tetapi juga film Indonesia. Kini, lahir generasi baru di industri film Indonesia dimana semakin banyaknya produksi film Indonesia yang berkualitas. Perubahan juga ditandai dengan makin beragamnya mitra kerja IFI dalam penyelenggaraan Festival Sinema Prancis, jumlah ko-produksi film Indonesia-Prancis yang bertambah dan semakin banyak pula film Indonesia yang mengambil tempat syuting di Prancis”.

 Marc Piton yang sempat menjabat sebagai Atase Audiovisual Kedubes Prancis di Jakarta pada tahun 1999-2003 dan salah satu tokoh yang menginisiasi Festival Sinema Prancis di Indonesia ini menambahkan, “Tahun 2015 adalah awal baru dari 20 tahun yang akan datang di mana cakupan kerjasama dan bentuk kemitraan Indonesia-Prancis dalam bidang sinema akan semakin luas dan intens”. Perayaan 20 tahun turut dimeriahkan dengan dipilihnya dua orang Duta Festival Sinema Prancis 2015; Garin Nugroho dan Tara Basro.

 Garin Nugroho sudah menjadi penghubung industri film Indonesia dan Prancis sejak filmnya Daun Di Atas Bantal terpilih untuk kategori Un Certain Regard di Festival Fim Cannes 1998. Tahun ini, festival film yang ia rintis,Jogja-Netpac Asian Film Festival berkolaborasi dengan Festival Sinema Prancis 2015 dalam memutar film-film Prancis berkualitas dan sesi diskusi Promosi dan Strategi Festival di IFI Yogyakarta pada 4 Desember dengan pembicara; Isabelle Glachant (Perwakilan Unifrance), Kamila Andini (sutradara), Nan Achnas (sutradara dan produser) dan Christine Hakim (aktris senior Indonesia yang pernah menjadi anggota juri Cannes International Film Festival).

 “Menjadi kehormatan untuk menjadi Duta Festival Sinema Prancis karena sejarah sinema Prancis dari era nouvelle vague (sinema baru Prancis) hingga sekarang selalu mendorong pembuat film melahirkan karya-karya personal, dengan cara pandang sendiri di luar industri film Hollywood. Maka sudah selayaknya sinema Prancis menjadi bagian dari budaya tontonan pecinta film Indonesia,” ujar Garin Nugroho atas terpilihnya sebagai Duta Festival Sinema Prancis 2015.

 Lewat film A Copy Of My Mind, Tara Basro, berhasil meraih penghargaan Citra untuk kategori Aktris Wanita Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Film yang disutradarai Joko Anwar ini telah diputar di Venice Film Festival 2015, Toronto International Film Festival (TIFF), Busan Film Festival 2015 dan akan rilis di Indonesia tahun depan.

 “Sinema Prancis berperan penting dalam industri film dunia ketika konsep film sebagai tontonan publik diperkenalkan pertama kalinya di Paris. Terpilih menjadi Duta Festival Sinema Prancis ke-20 dan bisa menjadi bagian dari sejarah sinema Prancis, terutama di Indonesia, adalah kebanggaan tersendiri buatku. Dan aku percaya bahwa Festival Sinema Prancis juga bisa membuka kesempatan untuk para filmmaker muda yang terpilih sebagai finalis di Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis, yang tentunya akan membuka pintu untuk berkiprah dalam industri film internasional,” ujar model dan aktris berusia 25 tahun yang gemar menonton film Prancis.

Panorama

Festival Sinema Prancis 2015 hadir dalam tiga program; Panorama, Fokus dan Kompetisi Film Pendek. Program Panorama menyajikan berbagai film Prancis terbaru dari berbagai genre (drama, komedi, action sampai animasi) dan berkualitas internasional. Edisi ke-20 Festival Sinema Prancis akan dibuka oleh film berjudul Dheepan yang meraih penghargaan Palme d’Or di Festival Film Cannes. Dheepan menuturkan kisah mantan prajurit perang sipil di Sri Lanka yang kabur dari negaranya. Dheepan berusaha menembus Eropa lewat suaka politik dengan membawa serta wanita dan anak kecil yang tidak ia kenal. Ketiganya berupaya membangun hidup sebagai keluarga di daerah kumuh Paris, namun kenyataan hidup tak seindah yang dibayangkan.

 Selain Dheepan, akan hadir film Prancis 2015 lainnya: Les Nouvelle Aventures d’Aladin (The New Adventures of Aladin) karya Arthur Benzaquen, Taj Mahal karya sutradara Nicolas Saada, Le Petit Prince (The Little Prince) karya sutradara Mark Osborne, La Famille Bélier (The Bélier Family) karya sutradara Eric Lartigau, Pourquoi j’ai pas mange mon père (monkey Business) karya Jamel Debbouze, La French (The Connection) karya Cédric Jimenez dan Le Père Noël (Santa Claus) karya Alexandre Coffre.

 Film Les Nouvelles Aventures d’Aladin (The New Adventures of Aladin) bercerita tentang petualangan Sam dan Khalid yang gagal mencuri di Galerie Lafayette dan terjebak di tengah anak-anak yang memintanya mendongeng. Sam menuturkan dan melakoni kisah Aladin, dalam versinya sendiri. Film komedi box office di Prancis yang dibintangi Kev Adams ini akan diputar dalam Press Conference Festival Sinema Prancis kali ini.

 Film La French (The Connection) berkisah tentang upaya seorang hakim memberantas dan bos jaringan mafia heroin internasional, The French Connection. Film ini dibintangi oleh Jean Dujardin yang meraih Piala Oscar 2012 untuk aktingnya dalam film The Artist (2011).

 Film komedi Le Père Noël (Santa Claus) mengisahkan seorang anak laki-laki yang berharap bertemu Sinterklas dan terbang melintasi semesta dengan keretanya. Di malam natal, mimpinya terwujud; ia bertemu Sinterklas namun dalam wujud yang berbeda.

Fokus

Program Fokus kali ini didedikasikan bagi kolaborasi sinematografi antara Prancis dan Indonesia melalui lima film; Sang Penari, Laut Bercermin, Berbagi Suami, The Photograph dan Garuda Power The Spirit Within. Selain itu, untuk kategori Fokus ini Festival Sinema Prancis 2015 mendatangkan tamu internasional Bastian Meiresonne sutradara Garuda Power: The Spirit Within, yang mendokumentasikan bagaimana film laga Indonesia mengukir sejarah sejak produksi pertama yang terpengaruh silat Cina pada tahun 1930an, film-film bergaya James Bond tahun 1960an dan berbagai adaptasi komik superhero tahun 1970an, hingga kesuksesan The Raid 1 dan 2. Film dokumenter yang merupakan hasil riset panjang ini menampilkan berbagai wawancara yang disisipi cuplikan langka film-film laga Indonesia.

Kompetisi Film Pendek

Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis adalah batu loncatan bagi para sineas muda Indonesia yang ingin mengembangkan kariernya ke dunia internasional. Sebanyak 8 film yang berhasil lolos sebagai finalis tahun ini akan diputar sebelum pemutaran film panjang dalam program Panorama. Ke delapan film pendek tersebut adalah Bid & Run karya Gugun Ekalaya, Iblis Jalanan karya Salman Farizi, Iman karya Nurul Ibrahim, Return to Sender karya Vera Lestafa, Sandekala karya Amriy Ramadhan, Simbiosis karya Wiranata Tanjaya, Sleep Tight Maria karya Monica Vanessa Tedja dan film Taste of Fences karya Sinung Winahyoko. Pemenang akan diumumkan tanggal 6 Desember saat penutupan Festival Sinema Prancis 2015. Ke delapan finalis akan mendapatkan telepon genggam persembahan Wiko dan pemenang utama akan mendapatkan tiket perjalanan ke Prancis yang dipersembahkan oleh Air France.

 Untuk menonton jajaran film Prancis terbaru, dapatkan tiket di kantor IFI Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Balikpapan mulai tanggal 26 November 2015, seharga IDR 35.000. RED-MB