Klungkung ( Metrobali.com )-

Pesta Demokrasi pemilihan Bupati/Wakil Bupati Klungkung 2013 akan dilaksanakan 23 Agustus. Masing-masing calon sudah mendapatkan Nomor urut yang telah resmi ditetapkan KPUD Klungkung pada  Senin ( 8/7 ) dengan penanda tanganan berita acara oleh ketua dan anggota KPUD Klungkung. Dari hasil wawancara dengan sejumlah warga Klungkung, ternyata banyak yang tidak tahu soal pelaksanaan Pilkada di Klungkung.

Metrobali pada Selasa ( 9/7 ) mencoba mencari tahu tentang pelaksanaan pilkada Klungkung di kalangan masyarakat bawah. Tantra Mulyadi  warga Klungkung (70) yang sehari-hari berjualan mainan di los Pasar Klungkung saat ditemui Metrobali.com mengatakan, biasa saja menghadapi Pilkda Klungkung. “Siapapun nanti calonya yang menang, semoga bisa membawa perubahan di Klungkung. Karena meski bupatinya sudah berganti berkali kali, Klungkung tidak pernah berubahan. Lihat saja jalan di tengah pasar ini, padahal pasar ini ditengah kota. Tapi lihat kondisi jalanya hancur begini “ katanya.

 Hasil pengamatan Metrobali,bahwa ruas jalan di dalam pasar memang hancur. Jika musim hujan air menutupi lobang jalan yang ada., jika ada kendaraan sepeda motor yang melintas air hujan yang tergenang bercipratan dan mengenai pedagang yang ada di kiri kanan kubangan itu. Ironis memang, padahal pendapatan daerah dari distribusi pasar paling besar pemasukannya, namun kondisi jalan tidak pernah diperbaiki hingga jelang Bupati Candra lengser.

 Klungkung dari dulu hanya segitu aja, tidak ada perubahan. Sekarang ini Retribusi pasar naik menjadi Rp 8.000,- tiap hari rutin diberikan, tapi tetap saja begini. Tidak ada perubahan,” keluh Tantra Mulyadi, sambil mengucapkan siapun nanti jadi Bupati sama aja.

 Lain lagi dengan Anak Agung Niang Oka (90) pedagang kembang di pasar Klungkung mengaku tidak tahu menahu tentang Pilkada. Dirinya mengaku ikut nyoblos setiap ada perhelatan pemilu namun untuk datang ke-TPS selalu diantar anaknya. Ditanya siapa Bupati sekarang, ternyata bupati I Wayan Candra tidak dikenal warganya. “Tyang ten uning sire madan bupati mangkin “ ( saya tidak tahu siapa nama bupati sekarang ), ujarnya.

Sementara untuk mencari pemilih pemula Metrobali menuju Balai Budaya Ide Idewa Kenya yang ada di Barat Laut Lapangan Puputan. Putu Dewi Larasati yang adalah Atlet Taekwodo yang pernah mewakili Klungkung di Porsenijar ini mengaku belum tahu sosok dari empat pasang calon bupati / wakil bupati, tapi dirinya mengaku sudah punya pilihan. “Saya sudah punya pilihan “ ujarnya. Larasati saat ini siswa SMA Negeri 1 Klungkung mengaku memilih salah satu calon karena kendidat pilihannya adalah pembina olahraga yang ditekuni,   “Saya yang kedua kalinya ikut menyalurkan hak pilih saya. Pertama pemilihan gubernur, kedua pemilihan bupati nanti,” katanya. SUS-MB