Andrinof A. Chaniago

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan Duta Besar India untuk Indonesia, Gurjit Singh meminta peningkatan realisasi investasi dan nilai kegiatan impor-ekspor antara kedua negara.

“Beliau juga menyampaikan sedikit ‘unek-unek’ atas hubungan perdagangan yang kurang seimbang. Indonesia banyak surplusnya karena ekspor, sementara impor dari India lebih kecil,” kata Andrinof setelah menerima kunjungan Dubes Singh di Jakarta, Senin petang (23/3).

Andrinof menuturkan Dubes Singh juga mengeluhkan minimnya realisasi investasi para pengusaha Indonesia. Padahal, dari tahun ke tahun, investor India semakin gencar menanamkan modalnya di berbagai sektor di Indonesia.

“Sementara pengusaha Indonesia, banyak yang ke India, tapi tidak ada yang merealisasikan,” kata Andrinof menirukan Dubes Singh.

Untuk mempererat hubungan investasi dan perdagangan, ujar Andrinof, Indonesia dan India segera mengadakan forum bisnis yang akan mempertemukan pengusaha dari dua negara.

“Mereka akan bertemu, mencari celah-celah bisnis yang belum digali dan sangat berpeluang,” ujar dia.

Menurut Andrinof, pemerintah akan membidik pengembangan kota pintar (smart city) yang telah dilakukan pemerintah India. Pemerintah akan meminta transfer pengetahuan dan teknologi dari India untuk membangun konsep kota pintar di Indonesia.

“Mereka sudah ada konsep untuk tujuh ‘smart cities’, itu dapat jadi bahan pengalaman untuk bertukar informasi,” ujar dia.

Indonesia kerap mencatat keuntungan berlipat dari kegiatan perdagangan dengan India. Menurut statistik Kementerian Perdagangan, pada Januari 2015, ekspor Indonesia ke India sebesar 903,8 juta dolar AS atau tumbuh 28,6 persen dibanding periode sama tahun 2014.

Sementara, impor Indonesia dari India pada Januari 2015 hanya 270 juta dolar AS, atau turun 16,5 persen dibanding periode sama tahun 2014. AN-MB